Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
YOGYA- Dr KH Hilmy Muhammad, MA., akrab disapa Gus Hilmy, adalah petugas NU DIY yang pada 20 September 2018 sudah ditetapkan sebagai daftar calon tetap anggota Dewan Perwakilan Daerah RI dapil DIY. Karena itu, Gus Hilmy sudah dinyatakan undur diri dari jabatan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan UIN Sunan Kalijaga sejak 29 Agutus 2018, sesuai dengan turunnya SK dari Kemenag RI.
Pada 24 September 2018, Gus Hilmy melakukan kunjungan khusus untuk pemitan dengan keluarga besar UIN Sunan Kalijaga. Pertama kali datang langsung menuju ruang rektorat. Pak Rektor Prof Yudian Wahyudi sedang di luar kota, kemudian bertemu Wakil Rektor 2, yakni Dr. Sahiron Syamsuddin.
“Selamat berjuang ya, Gus. Saya mendoakan Gus Hilmy sukses,” kata Sahiron.
Kemudian menuju Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam. Di sini, ruang kantor Gus Hilmy berada selama menjadi dosen IAT. Gus Hilmy bertemu para staf dan pimpinan Fakultas Ushuluddin. Gus Hilmy juga bertemu Prof Muhammad, lalu Gus Hilmy mencium tangan Prof Muhammad yang tak lain adalah gurunya.
Gus Hilmy juga bertemu staf TU untuk mengembalikan gaji yang sebenarnya sudah tidak berhak diterimanya sebesar Rp. 16 juta.
“Selamat ya Gus,” kata Pak Faiz dan Pak Baidhowi.
“Selamat ya mas. Besok kalau kembali diundang untuk acara fakultas, Mas Hilmy mohon berkenan untuk hadir dalam seminar atau yang lain. Tentu saja dengan kapasitas yang lain. Karena hakekatnya, dimanapun berada kita tetap keluarga fakultas ushuluddin,” kata Dr Alim Ruswantoro, Dekan Fak Ushuluddin.
Kemudian Gus Hilmy salaman dan berpelukan dengan jajaran dosen dan pimpinan fakultas.
Selanjutnya, Gus Hilmy menuju ruang kantor Dr KH Abdul Mustaqim, ketua prodi IAT. Di dalamnya, juga ada Dr Fatih Suryadilaga.
Kyai Abdul Mustaqim yang baru pulang haji mengisahkan kisah perjalanannya dalam proses ibadah haji. Kyai Mustaqim juga menyebutkan terkait berbagai jaringan beasiswa di luar negeri, khususnya Timur Tengah. Ini juga karena Gus Hilmy pernah belajar di Sudan.
Pak Dr Fatih kemudian berdoa untuk Gus Hilmy dan diamini bersama-sama.
Acara selanjutnya Gus Hilmy menuju rektorat. Sepanjang perjalanan dari fakultas ushuluddin menuju rektorat, para mahasiswa bersalaman dengan Gus Hilmy. Sebagian mahasiswa mengungkapkan rasa kengennya dengan Gus Hilmy karena sudah beberapa bulan tidak pernah bertemu.
Di tangga menuju rektorat, Gus Hilmy bertemu Prof Siswanto Masruri. Keduanya kemudian salaman dan saling berpelukan.
Di kantor rektorat, Gus Hilmy bertemu dengan Wakil Rektor 3, Dr Waryono, ada juga Dr Fathurrahman, dan Dr Muhajir. Bersama ketiganya, Gus Hilmy memohon maaf atas segala khilaf dalam setiap perjumpaan dan memohon undur diri dari UIN Sunan Kalijaga.
“Gus Hilmy itu sahabat saya. Saya tahu betul potensi beliau. Semoga Gus Hilmy sukses,” tegas Pak Waryono.
Selama ini Gus Hilmy mengajar di tingkat S1 dan Pascasarjana di lingkungan UIN Sunan Kalijaga. Di tempat lain, Gus Hilmy adalah Wakil Rektor UNU Yogya.
Gus hilmy kemudian berpelukan dan pamit pulang. Semoga berkah selalu untuk Gus Hilmy.
“Saat saat sendu ini pun diabadikan dengan foto bersama, sebagai suratan sejarah bila pernah berjuang bersama khususnya dlm memajukan pendidikan di Indonesia. Mulai saat ini, Abah akan berjuang untuk kemajuan Indonesia melalui jalur lain, yaitu akan berjuang di kamar legislasi. Ini penting, karena pendidikan sebagai ikhtiar rekayasa sosial, -mengupayakan masyarakat kelas atas tetap bisa di atas, sedang kelas tengah dan bawah bisa berakselerasi menuju atas sebagai manifes sila pancasila tentang keadilan.- harus dikawal sejak pembuatan regulasi. besar harapannya dengan diisinya (kamar-kamar) oleh orang yang memiliki kualifikasi, dapat mewujudkan Jogja yang semakin istimewa dan sejahtera,” tulis Hilmi Bakri, santri Gus Hilmy yang ikut menemani pamitan di UIN Sunan Kalijaga. (fauzi/anas)