Penjelasan Keistimewaan Hari Tasyrik. Allah Ta’ala mengistimewakan hari tasyrik, dengan Allah jadikan hari ini sebagai waktu istimewa untuk berdzikir. Sehingga Allah perintahkan kaum muslimin untuk memperbanyak dzikir di hari ini.
Firman Allah dalam Al Qur’an :
ﻭَﺍﺫْﻛُﺮُﻭﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻓِﻲ ﺃَﻳَّﺎﻡٍ ﻣَﻌْﺪُﻭﺩَﺍﺕٍ
“ Ingatlah Allah di hari-hari yang terbilang.” ( QS. Al-Baqarah : 203).
Yang dimaksud dengan “hari-hari yang terbilang” adalah tiga hari setelah Idul Adha, yaitu hari tasyrik .
Ini merupakan pendapat Ibnu Umar dan mayoritas ulama.
Adapun Ibnu Abbas dan Atha berpendapat bahwa “hari-hari yang terbilang” jumlahnya empat hari; Idul Adha dan 3 hari setelahnya. (Lathaiful Ma’arif , Hal. 314).
Dalam hadits dari Abdullah bin Qurth radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ﺃَﻋْﻈَﻢُ ﺍﻟْﺄَﻳَّﺎﻡِ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻳَﻮْﻡُ ﺍﻟﻨَّﺤْﺮِ، ﺛُﻢَّﻳَﻮْﻡُﺍﻟْﻘَﺮِّ
“Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari nahar (Idul Adha) kemudian hari al-qarr.” (HR. Abu Daud 1765)
Yang dimaksud hari ‘al-qarr’ adalah tanggal 11 Dzulhijjah. Ini berdasarkan keterangan Ibnu Khuzaimah, bahwa Abu Bakar mengatakan :
ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘَﺮِّ ﻳَﻌْﻨِﻲ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟﺜَّﺎﻧِﻲ ﻣِﻦْ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟﻨَّﺤْﺮِ
“Hari ‘al-qarr’ adalah hari kedua setelah hari nahar”.
Al Hasan Al Bashri mengatakan, “Kebaikan di dunia adalah ilmu dan ibadah. Kebaikan di akhirat adalah surga.”
Sufyan Ats Tsauri mengatakan,
“Kebaikan di dunia adalah ilmu dan rizki yang thayib. Sedangkan kebaikan di akhirat adalah surga”.
• Anjuran yang diamalkan di hari Tasyrik :
1. Anjuran memperbanyak berdzikir
Allah berfirman,
ﻭَﺍﺫْﻛُﺮُﻭﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻓِﻲ ﺃَﻳَّﺎﻡٍ ﻣَﻌْﺪُﻭﺩَﺍﺕٍ
“ Ingatlah Allah di hari-hari yang terbilang.” (QS. Al-Baqarah : 203). Yaitu di hari tasyrik .
Dari Nubaisyah al-Hudzali radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ﺃَﻳَّﺎﻡُ ﺍﻟﺘَّﺸْﺮِﻳﻖِ ﺃَﻳَّﺎﻡُ ﺃَﻛْﻞٍ ﻭَﺷُﺮْﺏٍ ﻭَﺫِﻛْﺮٍ ﻟِﻠَّﻪِ
“Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah.” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i).
Menyemarakkan dzikir pada hari tasyrik , bisa dilakukan dalam beberapa bentuk, diantaranya ( Lathaiful Ma’arif , 504 – 505) :
Melakukan Takbiran setiap selesai shalat wajib.
Ini sebagaimana yang dilakukan para sahabat. Sebagaimana praktek Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu , bahwa beliau dulu bertakbir setelah shalat shubuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai setelah dzuhur pada tanggal 13 Dzulhijjah.
2 Memperbanyak berdo’a kepada Allah.
Sebagian ulama menganjurkan untuk memperbanyak berdo’a di hari ini.
Ikrimah (murid Ibn Abbas) mengatakan :
ﻛﺎﻥ ﻳﺴﺘﺤﺐ ﺃﻥ ﻳﻘﺎﻝ ﻓﻲ ﺃﻳﺎﻡﺍﻟﺘﺸﺮﻳﻖ : ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺁﺗِﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻓِﻲ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓِ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻗِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺮِ
” Doa berikut dianjurkan untuk dibaca pada hari tasyrik :
RABBANAA AATINAA FID-DUN-YA HASANAH WA FIL A-KHIRATI HASANAH, WA QINA ADZABAN-NAR “. ( Lathaiful Ma’arif : 505).
Abu Musa al-Asy’ari menyatakan dalam khutbahnya ketika Idul Adha :
ﺑﻌﺪ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻨﺤﺮ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﺍﻟﺘﻲ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻷﻳﺎﻡ ﺍﻟﻤﻌﺪﻭﺩﺍﺕ ﻻ ﻳﺮﺩ ﻓﻴﻬﻦ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻓﺎﺭﻓﻌﻮﺍ ﺭﻏﺒﺘﻜﻢ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭ ﺟﻞ
“Setelah hari raya qurban ada tiga hari, dimana Allah menyebutnya sebagai al-Ayyam al-Ma’dudat (hari-hari yang terbilang), doa pada hari-hari ini, tidak akan ditolak. Karena itu, perbesarlah harapan kalian”. (Lathaiful Ma’arif , Hal. 506).
Wallahu A’lam bish Shawab
Demikian penjelasan keistimewaan Hari Tasyrik. Semoga Bermanfa’at
Oleh: KH Damanhuri, Rais Syuriah PCNU Bantul.