Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
GUNUNG KIDUL – Pasar Ahad Pahing membuktikan pesantren benar-benar menjadi bagian dari masyarakat, sub kultur masyarakat, yang mengikuti arus pergerakan dan perkembangan masyarakat. Pesantren tidak hanya konsen dalam bidang pendidikan, tetapi juga soal ekonomi, sanitasi, dan lainnya.
Demikian disampaikan oleh Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A, calon DPD RI dapil DI Yogyakarta dalam acara Peresmian Pasar Pahing dan Wisata Edupreneur Al Mumtaz, Minggu (14/10/18). Acara tersebut berlangsung di Rest Area PPT Al Mumtaz, Jalan Wonosari KM 25, Kerjan, Beji, Pathuk, Gunung Kidul.
“Saya menyambut baik adanya pasar selapanan ini. Ke depan kita berharap pasar ini bukan hanya menjadi pasar selapanan, tapi bisa ditingkatkan menjadi pasar perpekan, dan potensi itu sangat besar, melihat antusiasme masyarakat yang hadir pada pembukaan pagi ini,” tutur Gus Hilmy yang juga tokoh NU DIY tersebut.
Gus Hilmy juga menjelaskan, pasar ahad pahing bisa mengangkat potensi ekonomi kerakyatan serta pengenalan produk lokal. Apalagi panitia menyediakan 45 stand untuk masyarakat agar mempromosikan produk mereka, mulai dari kuliner lokal, souvenir, dolanan anak, dan lainnya.
Di acara pembukaan tersebut, turut hadir Pengasuh Pon. Pes. Al Mumtaz KH. Muhammad Khoiron, Camat Patuk, Danramil 03/Patuk, Kapolsek Patuk, Kepala KUA, Kades, serta masyarakat sekitar. Peresmian oleh Camat Patuk, dan disela-sela acara dihibur dengan kesenian tradisional gamelan dan pertunjukan sulap oleh Pesulap Jogja, Jack Sparrows.
Kiai Khoiron mengharapkan pasar ini menjadi usaha pemberdayaan masyarakat. Usaha ini juga dilakukan untuk memerangi rentenir dengan cara memberi bantuan modal piutang kepada masyarakat tanpa administrasi dan agunan. Pembayaran angsuran dilakukan secara berkala sesuai dengan kemampuan masyarakat. (Anas)