Orang Bodoh yang Rajin Beribadah Memang Sangat Berbahaya

Orang Bodoh yang Rajin Beribadah Memang Sangat Berbahaya

Orang Bodoh yang Rajin Beribadah Memang Sangat Berbahaya- Dalam kitab ta’lim muta’alim karya Imam Az-Zarnuji, ada sebuah sya’ir yang saya kira tepat untuk menggambarkan kondisi saat ini, dimana ada sekelompok orang yang “petantang-petenteng” menolak fatwa MUI soal kebolehan untuk tidak menggelar shalat jum’at dan jama’ah untuk menghindari penyebaran virus corona (covid-19). Mereka merasa kaum paling beriman yang percaya bahwa takdir mati sudah tercatat di lauh mahfudz, jadi tak perlu takut mati karena wabah corona. Begitu jargon mereka.

فَسَادٌ كَبِيْرٌ عَالِمٌ مُتَهَتِّكٌ # وَ اَكْبَرُ منْهُ جَاهِلٌ مُتَنَسِّكُ

هُمَا فِتْنَةٌ فِي الْعَالَمِيْنَ عَظِيْمَةٌ # لِمَنْ بِهِِمَا فِيْ دِيْنِهِ يَتَمَسَّكُ

Terjemahan bebas:

Seorang yang ‘alim tetapi masih suka berbuat maksiat atau tidak mengamalkan ilmunya (beribadah) adalah sebuah kerusakan. Namun Orang yang bodoh tapi rajin beribadah justru lebih merusak dan berbahaya.

Keduanya (orang alim tapi maksiyat atau tidak mengamalkan ilmunya dan orang bodoh yang rajin beribadah) menjadi fitnah yang besar di dunia bagi ummat yang menjadi pengikut keduanya.

Nampaknya bukti orang bodoh yang rajin beribadah lebih berbahaya dan merusak mulai nampak saat ini, yaitu ketika muncul sekelompok orang yang “petantang-petenteng” mengajak umat Islam untuk memakmurkan masjid dan tetap menggelar shalat jum’at dan jama’ah di tengah wabah corona yang semakin ganas.

Dengan dalih aqidah dan iman, percaya akan takdir kematian, mereka kemudian memperkosa fiqih, menganggap fiqih tidak berguna sama sekali. Mereka merasa tak perlu takut dengan corona karena ajal manusia sudah tercatat di lauh mahfudz. Mereka tak mengerti bahwa hifdzun nafs (menjaga nyawa) hukumnya wajib. Konsekuensi dari wajib adalah jika dilakukan berpahala, jika ditinggalkan berdosa. Lawan dari wajib adalah haram. Perbuatan-perbuatan yang bisa mendatangkan kematian jika dilakukan dalam keadaan sadar dan disengaja hukuknya haram. Mati dalam keadaan tidak berusaha melakukan hifdzun nafs justru mendatangkan dosa.

Jadi saya merasa hanya orang bodoh yang tetap mengajak umat untuk memakmurkan masjid, di saat wabah corona semakin ganas.Padahal para ulama dunia telah membolehkan untuk beribadah di rumah, bahkan tidak perlu shalat jum’at. Masjidil Haram bahkan sampai ditutup untuk mencegah penyebaran virus corona.

Mereka mungkin memang tidak tahu ilmunya. Belum membaca ayat-ayat tentang perintah untuk menjaga nyawa. Belum belajar fiqih, ushul fiqih, dan kaidah fiqih. Belum membaca berita bahwa masjidil haram saja sampai harus ditutup, dan ulama-ulama dunia juga sudah mengeluarkan fatwa agar shalat di rumah saja dan boleh tidak menggelar shaalat jum’at.

Jika ajakan orang bodoh diindahkan oleh masyarakat banyak, betapa besar potensi pemyebaran virus corona ini. Sebagaimana dalam sya’ir, orang bodoh yang rajin beribadah ini akan mendatangkan kerusakan yang sangat besar.

Dalam konteks Indonesia, selain bodoh, mungkin ada motif lain, yaitu nyari panggung. Bukan hal baru jika agama sering dimanfaatkan untuk nyari panggung dan urusan politis. Sangat memuakkan!

__________________

Semoga artikel Orang Bodoh yang Rajin Beribadah Memang Sangat Berbahaya ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..

simak artikel terkait di sini

kunjungi juga channel youtube kami di sini

Penulis: Saefudin Achmad, Purwokerto

Editor: Anas Muslim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *