NU Punya Tanggung Jawab Cegah Kekerasan Seksual di Pesantren

Sekjen PBNU Gus Ipul saat bersilaturahim dengan jajaran PWNU NTB, Senin (9/12/2024). (Foto: dok. NU NTB)
Sekjen PBNU Gus Ipul saat bersilaturahim dengan jajaran PWNU NTB, Senin (9/12/2024). (Foto: dok. NU NTB)

Mataram—Segenap keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) memiliki tanggung jawab untuk mencegah kekerasan seksual, termasuk di kalangan pondok pesantren dan lembaga pendidikan lainnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Sekjen PBNU) H. Saifullah Yusuf saat berkunjung ke kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Nusa Tenggara Barat, (NTB), Mataram, Senin (9/12/2024). Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengingatkan bahwa tanggung jawab pencegahan kekerasan seksual penting untuk semua kalangan.

Saat ini, PBNU sedang menyusun strategi untuk mengatasi problem tersebut. “Saat ini PBNU sudah mulai menyusun strategi pencegahan kekerasan seksual di lingkungan pondok pesantren dan lembaga pendidikan. Insya Allah dalam waktu dekat kita akan sampaikan konsepnya seperti apa dan strateginya seperti apa,” kata Gus Ipul, dikutip dari NU Online, Rabu (11/12/2024).

Di samping itu, Gus Ipul juga berpesan tentang sikap kepatuhan atas aturan organisasi di lingkungan NU. Organisasi NU harus tetap sejalan dari kepengurusan di tingkat PBNU hingga pengurus anak ranting. Setidaknya terdapat tiga hal penting yang perlu warga NU lestarikan.

“Pertama, soal patuh dan taat pada aturan yang berlaku di organisasi. Kedua, harus ada koherensi atau kepaduan antara tujuan organisasi di level atas hingga ke bawah. Ini penting untuk penguatan ekosistem sebuah organisasi besar,” katanya.

“Ketiga, kita sebagai bagian dari organisasi besar ini harus mampu memanfaatkan transformasi digital untuk urusan administrasi dan manajemen tata kelola di NU. Kita punya sekarang namanya Digdaya Persuratan, tinggal pencet-pencet untuk tanda tangan dan stempel.”

Pada kesempatan yang sama, Ketua PWNU NTB, Masnun Tahir, menyampaikan rasa bahagia atas kehadiran Gus Ipul di Kantor PWNU NTB yang saat ini sedang dalam proses penyelesaian pembangunan gedung. Masnun menegaskan bahwa semua jajaran kepengurusan NU dari wilayah hingga anak ranting tetap patuh dan taat atas perintah pimpinan organisasi serta aturan yang berlaku.

Ia mengatakan bahwa PWNU NTB beserta PCNU se-NTB tegak lurus bersama Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). “Alhamdulillah di PWNU NTB, PCNU se-NTB, hingga anak ranting NU tetap patuh dan taat kepada Romo Kiai Miftachul Akhyar selaku Rais Aam PBNU juga KH Yahya Cholil Staquf selaku Ketua Umum PBNU,” kata Rektor UIN Mataram tersebut.

Penulis: Antariksa Bumiswara

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *