BeritaNU, BANGKITMEDIA.COM
Yogyakarta – “Urusan air itu urusan hidup mati, NU adalah pengguna air paling banyak salah satunya buat wudlu. Maka memang perlu diperhatikan lebih”.
Demikian disampaikan Wakil Ketua PWNU DIY Fahmy Akbar Idris dalam acara Workshop Sumber Daya Air, di Hotel Horison Yogyakarta (17/07) pagi.
Fahmi berharap bahwa warga NU yang merupakan ormas terbesar di Indonesia itu memiliki kewajiban untuk melestarikan dan harus berkomitmen untuk menjaga air untuk keberlanjutan di masa yang akan datang.
“Kita bersama punya mandat untuk membangun kolaborasi dan silaturahmi untuk bagaimana mengingatkan bahwa air adalah sumber kehidupan dan dasar kehidupan” tutur Imam Pituduh selaku Wasekjen PBNU.
Imam menyampaikan bahwa Kedaulatan energi air, hutan dan kekayaan alam tidak boleh di monopoli oleh sekelompok orang. Tidak boleh dikuasai oleh sekelompok orang, tetapi milik semua publik yang dikelola secara seimbang.
“Kita mengantisipasi krisis sumber daya air 2025. Indonesia merupakan titik silang dunia dan menjadi alur transformasi aliran air dan minyak. maka jika cadangan air Indonesia melemah pasti akan berdampak global” tambah Imam.
Acara ini merupakan upaya bersama dari PBNU melalui LPPNU untuk bisa memberi masukan dan bisa meluruskan serta menguatkan dalam RUU Sumber Daya Air dalam rangka menemukan solusi yang terbaik untuk keberlanjutan keberadaan air di masa depan.
Ada tiga pemateri dalam acara kali ini yaitu Prof M Maksum Machfoedz (PBNU), Abdul Rohim (Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kemenperin) dan Sares Namara (Anggota Asosiasi Perusahaan Air Kemasan Indonesia)
Hadir dalam acara ini Rois Syuriah dan Tanfidziyah PCNU se-DIY, Ketua Banom NU DIY dan juga anggota LSM yang peduli terhadap keberlangsungan air. (Icin/Amru)