Novel Tasawuf “Layla” Dibedah di Pesantren Ali Maksum Krapyak

IMG-20170507-WA0095

YOGYAKARTA, BANGKITMEDIA.COM

Novel berjudul Layla karya Gus Candra Malik dibedah di Pondok Pesantren Krapyak Yayasan Ali Maksum Yogyakarta. Kegiatan yang diprakarasai Pesantren Ali Maksum ini, menghadirkan Gus Candra Malik selaku penulis buku dan beberapa narasumber sebagai pembedah novel tersebut. Diantaranya hadir, Prof. Nadirsyah Hossen, Ph.D dan Prof. Purwo Santoso selaku Rektor dari UNU Yogyakarta.

Dimoderatori oleh Irsyadul Ibad acara yang berlangsung Minggu (07/05/2017) berlangsung cukup menarik. Gus Candra sapaan akrabnya mengaku menyelesaikan penulisan naskah novel hanya dalam waktu empat hari dan berbekal hp android. Lebih lanjut ia menjelaskan lahirnya novel ini merupakan ikhtiar beliau untuk mengajak kalangan pesantren untuk menulis sastra. “Saat ini dunia pesantren mulai krisis sastrawan,” kata candra malik.

Novel ‘Layla’ menceritakan kisah hidup Wallaili Wannahar yang berubah ketika diterima sebagai murid oleh Abah Suradira, seorang mursyid yang mengajarkannya ilmu tasawuf. Di tengah-tengah proses belajarnya, Lail menghadapi dilema. Lail  jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Layla.“Seseorang akan diuji pada titik kekuatannya paling tinggi. Titik kekuatan Lail adalah cinta. Disini Allah menguji Lail dalam bentuk perempuan bernama Layla. Kemudian lail pun menjadi limbung,“ papar Gus Nadir saat membedah novel layla.

Novel layla menawarkan kisah cinta yang tidak biasa. “Ketika membaca novel tersebut, seperti silih berganti membaca antara sajak dan puisi, ada kenikmatan tersendiri yang saya rasakan. Gus candra, berani keluar dari zona nyaman. Ngajinya beliau dalam hal sufisme dikomunikasikan keluar dalam bentuk sastra. Sastra itu mengasah budi, Tasawuf juga mengasah budi,” demikian Prof. Purwo menyampaikan salah satu keunggulan novel Layla.

Bedah buku yang berlangsung cukup lama ini diikuti oleh sekitar 500 peserta dari berbagai kalangan pesantren, tokoh tokoh budaya dan masyarakat umum. Bedah buku ini berlangsung cukup meriah diselingi dengan guyonan sehingga diskusi berlangsung dengan menarik. Acara yang diprakarsai oleh PP. Ali Maksum Krapyak bekerjasama dengan penerbit Bentang ini juga membagikan beberapa buku sebagai doorprize.

(zulfa)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *