Nahdliyyin Bersatu Tak Bisa Dikalahkan, NU Itu Besar dan Kuat!

suratno

Dr Suratno, Dosen Universitas Paramadina Jakarta dan Wakil Sekretaris Lakpesdam PBNU.

Hinaan kepada Kyai Haji Yahya Cholil Staquf karena ke Israel sudah memunculkan perlawanan. Gus Nuruzzaman mundur dari posisi Wasekjend Partai Gerindra sebagai bentuk protes pada Fadli Zon. Salutee.. Juga hadangan balik terhadap statemen-statemen dari tokoh-tokoh seperti Hidayat Nur Wahid dll.

Saya melihat di era reformasi, NU baik sebagai jam’iyyah (organisasi) atau juga jama’ah (melalui figur-figur nahdliyin) banyak mendapat serangan dari sana-sini. Tentu di internal NU kita juga ada introspeksi. Tapi terkadang serangan itu kebangeten, tidak bisa didiamkan lagi.

Orang-orang dan kelompok yang suka nyerang dan memfitnah NU dan Nahdliyin, kita sudah tahu siapa mereka. Serangan dan fitnahan itu berporos pada 2 hal:

(1) Karena NU menyerukan Islam yang toleran (tasamuh) dan moderat (tawasuth) serta menentang ekstrimisme (tatharuf) dan terorisme (irhab)

(2) Karena NU membela Pancasila dan NKRI serta menentang ormas-ormas yang merongrongnya seperti HTI, kaum Islamis yang suka mempolitisasi agama, pengikut ISIS dll

Kita ingat fitnah-fitnah kepada Gus Dur, Kyai Maruf Amin, Kyai Said Aqil, Gus Mus dll dan sekarang Kyai Yahya Staquf..

Jangan lupakan tausyiah Kyai Wahab Chasbullah tahun 1950. NU itu besar dan kuat. Laksana meriam besi. Tapi memang karena serangan bertubi-tubi, ada juga tokoh NU dan Nahdliyin yang jadi minder. Dikiranya NU itu meriam bohongan, yang dibikin dari kayu-gelugu (batang pohon kelapa).

Wahai Nahdliyin di Indonesia dan seluruh dunia. Mari rapatkan barisan. Kalau kelompok sebelah dan orang-orangnya bisa solid; kita juga bisa. Jangan sampai al-haq bi la nidzom yaghlibuhu al-bathil bi nidzom (perjuangan kita untuk kebeneran dan kebaikan, tapi karena kita tidak solid, kalah oleh kelompok-kelompok sebelah yang solid).

Diam itu tidak selamanya emas. Kalau sudah kebangeten fitnahan dan nyinyirannya. Hanya ada satu kata: LAWAN!!!

Ngala hadzihin niyah wa likullin niyah sholihah alfaatihah….

Danke

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *