Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
Dalam rangka memperingati Harlah NU ke-93 dan memperkuat perekonomian warga NU Banguntapan, Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Kecamatan Banguntapan bekerjasama dengan MWC NU Kecamatan Banguntapan mengadakan Dialog Ekonomi dan Launching Produk B-Nine pada Ahad, (03/02) pagi. Acara ini bertempat di gedung MWC NU Banguntapan (Depan Polsek Banguntapan).
B-Nine adalah sebuah merk usaha di bawah LPNU MWC BANGUNTAPAN. Sebagai branding dalam setiap kegiatan perekonomian warga nahdliyin..B-Nine mempunyai visi “Ghirah Dalam Keberkahan” yang bertujuan mengingatkan khususnya pelaku usaha warga NU bahwa berapa ukuran usaha kita, berapa besar kecil nya keuntungan kita yg terpenting adanya keberkahan.
“Bentuk kegiatan awal yg dilakukan adalah penyediaan paket sembako murah yg orientasinya tidak provit tapi bagaimana warga NU mendapatkan harga murah di bawah harga pasar” tutur Agus Setiawan Selaku Ketua LPNU Banguntapan.
Di samping itu Kang Iwan menambahkan bahwa pendistrubusian sabun cuci piring yang bekerjasama dengan Pondok Pesantren Lintang Songo pimpinan Kiai Heri Kiswanto yang diberi merk sabun cuci piring tersebut dengan B-Nine.
Acara diawali dengan penyerahan gratis paket B-Nine kepada peserta yang datang paling awal.
“Launching ini sebagai langkah awal pola pengembangan ekonomi umat yang dibangun oleh NU” tutur Ahmad Syariuddin selaku pemateri dari LP PWNU DIY.
Ahmad Syariuddin juga menjelaskan bahwa pengembangan ekonomi umat di NU sudah maju, banyak pengusaha dari orang NU yang sudah berkembang bagus. Akan tetapi potensi umat secara kolektif bagi warga NU juga harus dikelola lebih konsisten lagi karena itu yang menjadi prinsip dalam perekonomian.
“Saat ini saya rasa yang mampu menguasai perekonomian saat ini hanya NU dan saya yakin NU mampu” tegas Ahmad Syariuddin yang juga pemilik Pondok Busana Sihabi Putra di Krapyak.
Maka yang harus dimaksimalkan oleh NU saat ini ada dua. Pertama, bagaimana NU bisa membangun jaringan (network). NU sudah punya semuanya dari atas sampai bawah. Potensi ini tinggal dikembangkan lebih masif lagi.
Kedua, kepercayaan (trust). Bagaimana kepercayaan ini dibangun dan dijaga. Jangan sampai bisa membangun akan tetapi sekian tahun entah jalan atau tidak. Sehingga menurunkan kepercayaan masyarakat. Maka ini juga hal yang penting untuk dijaga.
“Saya menyambut baik launching B-Nine ini, semoga bisa membawa keberkahan untuk NU dan kita semua” tutur KH Sobir Hatimi sebelum memimpin doa penutup.
Acara ini dihadiri oleh warga NU di lingkungan Banguntapan, juga banom-banom NU seperti Ansor, Fatayat, Banser dan juga Muslimat. (Icin)