MTPA Pondok Krapyak Lanjutkan Perjuangan Kiai Warson

Santri bersama pengasuh dan pembimbing

BANTUL, BANGKITMEDIA.COM

Madrasah Tahfidz Putri Anak (MTPA) merupakan bagian dari Pondok Pesantren Al-Munawwir komplek Q yang berdiri pada tahun 2015. Saat ini, MTPA sudah berjalan hampir 3 tahun dengan jumlah santriwati cilik sebanyak 39.

MTPA didirikan dengan tujuan untuk melanjutkan perjuangan dari almaghfurlah KH. Ahmad Warson Munawwir yang menginginkan Pondok Pesantren Krapyak kembali dikenal dengan Pondok Al-Qur’an, sehingga dari keluarga merintis pondok tahfidz anak salah satunya dimulai dari MTPA.

Santriwati MTPA merupakan santri yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Bagi santriwati kelas 2-5, mereka belajar di SD Jageran yang terletak di Krapyak Kulon, sedangkan untuk santriwati kelas 1, mereka belajar di MI Tahfidz El Muna-Q yang sudah  diresmikan pada tangga 16/07/17.

Kegiatan yang ada di MTPA diantaranya adalah sholat jama’ah 5 waktu, pengajian klasikal untuk menambah hafalan dan pengajian kepada pembimbing untuk muroja’ah. Berbeda dengan hari sabtu dan minggu, di dua hari ini para santriwati MTPA memiliki kegiatan muroja’ah hafalan bersama dan dilaksanakan ba’da shubuh dan ashar. Sedangkan untuk kegiatan tambahan bagi santriwati yang belum lancar mengaji terdapat pengajian turutan dengan menggunakan Iqra’ Baghdadi.

“Untuk menambah hafalan, santriwati akan menyetorkan hafalannya kepada ustadzah seusai sholat shubuh dan ashar, setelah itu mereka akan kembali mengaji kepada pembimbing masing-masing. Untuk menambah hafalan target umumnya setiap pertemuan tiga baris sehingga dalam satu hari mereka bisa menambah 6 baris, itu pun jika anaknya lancar, jika tidak kadang dua baris dalam satu hari,” ucap Novi Khoirunnisa selaku ketua MTPA periode kedua.

Ketua MTPA ini kembali menjelaskan bahwa setelah mengaji kepada ustadzah dan pembimbing, maka setiap satu minggu sekali para santriwati MTPA akan menyetorkan hafalannya kepada Nyai Qorri Aina untuk santriwati yang sudah juz 1 dan Nyai Aty Lutfia Baity untuk santri yang masih juz 30. Sedangkan untuk santriwati yang sudah memiliki hafalan diatas 2 juz, maka hafalan akan langsung disetorkan kepada KH. Ahmad Fairuz.

Di MTPA terdapat dua kurikulum diantaranya adalah pengajian Al-Qur’an dan pengajian Diniyah. Selain mereka menghafalkan Al-Qur’an, mereka pun dibekali ilmu-ilmu agama seperti Fiqh, Tajwid, Shorof, dan lain sebagainya.

Dengan adanya MTPA diharapkan santriwati bisa memiliki akhlak seperti akhlaknya Al-Qur’an, bisa melatih kemandirian dan tanggung jawab mereka sebagai santri serta bisa terus memotivasi dan membanggakan banyak orang dari berbagai kalangan. (Ayu Ismatul Maula/Rokhim)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *