YOGYAKARTA, BANGKITMEDIA
Ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di Yogyakarta memadati sepanjang jalan Malioboro, Minggu siang (13/10). Mereka memeriahkan Grebeg Santri dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) ke-5 yang jatuh pada tanggal 22 Oktober.
Grebeg Santri yang mengusung tema Santri Nyawiji Indonesia Gumbregah ini diikuti oleh 50 kontingen dari perwakilan santri se-DIY. Para santri menampilkan beragam kreasi seni, budaya dan maskot. Salah satu kontingen yakni Pondok Pesantren Ora Aji mengusung tema maskot Hanoman.
Hanoman dipilih sebagai simbol budaya Nusantara dan untuk menunjukkan kepada kaum santri bahwa Islam nusantara masih terjaga dengan baik.
“Hanoman adalah tokoh wayang cerdas. Harapannya dengan konteks budaya yang ada santri dapat memberikan pengaruh besar terhadap peradaban,” ujar Hulaimi Azhari selaku koordinator Kontingen Pondok Pesantren Ora Aji saat ditemui bangkitmedia.com di lapangan.
Hulaimi juga menambahkan makna Hari Santri Nasional sebagai simbol bahwa santri memiliki peran penting terhadap perubahan.
“Santri harus tetap mengikuti arus globalisasi dengan tidak menghilangkan budaya pesantren seperti penanaman nilai akhlakul karimah dan sebagainya. Sehingga santri mampu memberikan kontribusi untuk bangsa dan negara,” tambahnya.
Kontingen Pondok Pesantren Ora Aji mendelegasikan 80 santri putra dan santri putri. Selain mengusung maskot Hanoman, mereka juga tampil dengan busana serba hitam untuk santri putra dan busana kebaya serta caping untuk santri putri. (Agus Sanjaya/Rn/Bangkitmedia.com)