Merebut Generasi Milenial dengan Teori Tebar Jala Ide di Lautan Media Sosial

ainur rofiq

Saat mengisi acara “Ancaman Gerakan Radikalisme terhadap Keutuhan NKRI” di Bintan, Prop. Kepri (Kepulauan Riau), saya menjelaskan antara lain tentang apa yang saya sebut sebagai “Teori Tebar “Jala” Ide”.

Intinya adalah, di era saat ini, generasi milenial hidup berakrab ria dengan medsos. Di ‘lautan’ medsos inilah generasi milenial banyak belajar dan diajari untuk hidup, tumbuh dan berkembang; baik cara tampilan diri, cara berfikir, cara bergaul, hingga sikap dan cara keberagamaannya.

Lalu, siapa yang mengajarinya? Tidak lain semua pihak dari seluruh penjuru jagat raya yg berkepentingan. Seluruh pihak yang berkepentingan akan berupaya menebar “jala” pemikiran di “lautan” medsos untuk menjaring generasi milenial agar mengikuti idenya.

Semakin sering, massif, dan sistematis mereka menebar “jala”, maka akan semakin banyak “ikan” tangkapan yang didapat, yakni generasi milenial yg terperangkap “jala” ide tersebut.

Apesnya, di antara sekian banyak penebar “jala” di “lautan” medsos adalah kelompok radikal; entah mereka yang mau menegakkan negara Islam (khilafah), atau mereka yang ingin melakukan purifikasi yang over alias kebacut.

Hal ini bagi yang ingin menyelamatkan generasi milenial dari radikalisme tiada lain harus melakukan perlawanan, kontranarasi atau wacana balik. Kita tidak boleh diam, “jala-jala” yang ditebar itu harus kita disfungsikan dengan cara menyampaikan pencerahan akan bahaya radikalisme kepada generasi milenial agar mereka bisa menghindar dari jebakan tebaran “jala-jala” tersebut.

Apalagi kalau ‘jala” tersebut dimodifikasi menjadi “pukat harimau”, maka daya destruksinya terhadap generasi milenial akan semakin dahsyat. Sebagaimana pukat harimau di dunia kelautan dilarang karena merusak alam bawah laut dan ikan-ikan kecil, maka “pukat harimau” di “lautan” medsos yang “berkomposisi” hoax, adu domba, isu SARA serta dihubungkan dengan kepentingan politik, akan merusak alam bawah sadar, pikiran, rasa, dan sikap generasi milenial.

*Terinspirasi oleh laut dan pulau di Kepri nan indah.

(Penulis: Ainur Rofiq Al Amin, Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *