Bukber Ibu Sinta
Tadi sore, menjelang maghrib, aku menghadiri “Bukber” ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, di Wihara Dewi Welas Asih Kota Cirebon. Aku diminta panitia membaca puisi untuk Gus Dur dan berdoa.
Aku membaca puisi lama ini :
مَا مَضَى فَاتَ وَالْمُؤَمَّلُ غَيْبٌ
وَلَكَ السَّاعَةُ الَّتِى أَنْتَ فِيهَا
وَلَنْ نَسْمَع الْبُلْبُل تُغَرِّدُ حُلْواً
يَحْكِىى سِيرَتَهُ وَغَرَابَتَهُ
Hari-hari kemarin telah pergi
Dan harapan masa depan adalah kegaiban
Engkau kini sudah di sana
Dan aku tak kan lagi mendengar
Kicau merdu Bulbul
Bercerita pengembaraan dan keindahannya
Catatan : Engkau dan Bulbul = Gus Dur
يَا حَبِيبَ الرُّوح
قُلُوبُ وِدَادِكُمْ تَشْتَاُق
وَاِلَى لَذِيذِ لِقَآءِكُمْ تَرْتَاحُ
يُبَلَّغُونَ السَّلَامَ عَلَيكُمُ
وَيَرْجُونَ رَحْمَةَ رَبِّكُمُ
Duhai kekasih ruhku
Para pencintamu merinduimu
Kenikmatan berjumpa dan bersamamu
Menitipkan rasa damai
Mereka menyampaikan salam untukmu
Dan mengharap rengkuhan Kasih Tuhan bagimu
Catatan : Kekasih=Gus Dur
12.05.2019
Penulis: KH Dr Husein Muhammad, Cirebon.