Tadi malam baca-baca tulisan dari Abou el-Fadl, Wictorowicz, Lauziere, al-Yaqoubi, Saba, Esposito, Keppel untuk bahan ceramah tentang modern-salafi-movements. Iseng-iseng bikin ringkasan.
Dalam taksonomi gerakan Islam, meski basic-principle serupa “wajangalnahum salafan wa matsalan lil akhirin” mengambil generasi-salaf sebagai rujukan dan teladan, salafi memang mewujud dalam banyak ekspresi dan banyak kelompok (semua ngaku paling salafi, hehe), tergantung tujuan, metode/strategi, dan konsern masing-masing gerakan.
Banyaknya ekspresi dan kelompok alafi juga mrk sadari. biasanya mereka kaitkan dengan hadist 73 golongan umat Islam dan hanya 1 yang masuk surga (tentu masing-masing mengklaim mereka-lah 1 golongan itu, hehe).
Meski gerakan salafi modern banyak banget ragam ekspresi dan kelompoknya, biar gak bingung, secara taksonomis bisa dikategorikan jadi 3:
Pertama, salafi puritanis. Ada yang menyebut salafi dakwah, salafi ngamali, salafi ngilmi, dll. Tujuannya purifikasi. Biasanya diki-dikit bidngah, dikit-dikit bidngah. Mereka mengklaim paling salaf, paling murni keIslamannya. secara umum mereka juga apolitis karena menganggap politik itu membahayakan.
Salafi jenis ini dalam strategi dakwah dan kehidupan sosialnya ada yang menggunakan cara-cara damai, ada yang suka maksa. Kalau yang pakai cara damai, karena orientasinya self-purification biasanya nggak rentan konflik. Tapi kalau yang suka maksa apalagi pakai kekerasan memang bikin konflik sosial.
Kedua, salafi politis, ada yang menyebut salafi siyasi, salafi haroki, salafi sururi dll. Sama dengan salafi puritanis Cuma tujuan dan metode/strateginya lebih politis. Kuasai teritori, bikin khilafah, bikin negara Islam, atau implementasi syariat Islam (versi kelompoknya) and the likes. Salafi politis ada yang pakai cara-cara damai, konstitusional, tapi ada juga yang pake cara-cara inkonstitusional (kudeta) dan kekerasan.
Ketiga, salafi garis-keras, ada yang menyebur salafi takfiri, salafi irhabi, salafi jihadi dll. Dari sisi tujuan ada yang politis, tapi ada juga yang non-politis (sekedar melawan atau menghancurkan orang-orang kafir yang mrk anggap musuh dll). Tapi dari sisi strategi/metode mereka menggunakan cara-cara kekerasan termasuk yang modern seperti terorisme.
Oiya, kadang ada yang tanya: wahabisme masuk yang mana? Wahabisme sebagai idologi dalam kelompok gerakan-salafi modern bisa mengambil bentuk pertama, kedua dan ketiga. Hanya, selain kredo-kredo salafi yang umum, mereka memberi “cita-rasa” dari tokoh inspiratornya (Ibn Abdul Wahab)
Oiya, yang di atas itu gerakan salafi ya. Agak beda dgn salafisme sebagai ideologi yang makna dan jangkauannya lebih luas. NU juga mengambil salafisme sebagai bagian ideologi mereka (tapi bagian aja lho ya, bukan yang utama sehingga tidak masuk dalam gerakan salafi modern sebagaimana taksonomi di atas).
Lihat aja plang-plang pesantren NU kan tulisannya; manghad al-islami al-salafi bla-bla-bla…
Semoga manfangat dan berkah
Danke
Penulis: Dr Suratno, dosen Universitas Paramadina Jakarta dan Pengurus Lakpesdam PBNU.