Mendikbud Nadiem Makarim Kunjungi SMA Ma’arif NU Kota Yogyakarta.
Yogyakarta, Bangkitmedia.com – Pada Selasa, 14 September 2021, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Anwar Makarim mengujungi SMA Ma’arif Yogyakarta, Jl. Dagen No. GT I/509 Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta. Kunjungan Nadiem ini dalam rangka meninjau persiapan implementasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
Kedatangan Nadiem Makarim disambut oleh Wakil Ketua PWNU DIY KH Fahmy Akbar Idries, Kepala Sekolah Ma’arif NU Yogyakarta, dan jajaran dewan guru.
Dalam kesempatan ini, Nadiem Makarim menegaskan bahwa semua sekolah diharapkan aktif mengejar ketertinggalan dalam segala hal.
“Harapan besar kami, di tahun-tahun ke depan, kita bisa mengejar ketertinggalan kita. Sangat sulit kalau guru dan murid disuruh kejar tayang untuk mengerjakan semuanya. Bagaimana caranya? Guru sendiri harus fokus dengan pendidikan karakter anaknya, meningkatkan kepercayaan diri di tengah pandemi karena terjadi adaptasi baru yang tidak mudah. Ini akan menjadi prioritas utama di masa depan,” tegas Nadiem.
Nadiem juga menegaskan bahwa Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kinerja dan afirmasi itu boleh untuk sekolah swasta.
“Pertama kalinya tahun ini, BOS itu sifanya majemuk. Artinya dikalikan indeks kemahalan. Jadi, ini bukan untuk yang di kota besar, tapi untuk sekolah-sekolah yang di daerah pinggiran, termasuk sekolah Ma’arif. Bakal meningkat dana BOS mereka. Karena keseragaman itu belum tentu keadilan,” lanjut Nadiem.
Nadiem juga meminta pengertian dari Dinas Pendidikan setempat untuk mengawasi dengan serius terhadap sekolah-sekolah swasta.
“Tolong kepada Dinas Pendidikan setempat mengawasi sekolah-sekolah swasta, jangan sampai sekolah swasta malah mati. Sangat penting peran sekolah swasta. Juga sangat penting sekolah yang dikelola Ormas NU, yakni Sekolah Ma’arif NU. Jadi itu merupakan hal yang sangat penting untuk diberikan konsiderasi,” tegas Nadiem.
Sementara itu Wakil Ketua PWNU DIY KH Fahmy Akbar Idries menyatakan ucapan terima kasih kepada Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim yang sudah berkenan meninjau SMA Ma’arif Yogyakarta.
“Saya sampaikan kepada Mendikbud Nadiem Makarim bahwa sekolah Ma’arif didirikan tidak semata-mata untuk mencari murid, tetapi sekolah Ma’arif didirikan untuk menampung anak yang tidak bisa sekolah karena berbagai sebab,” tegas Kyai Fahmy.
Kyai Fahmy yang juga Penasehat PW Ma’arif NU DIY menegaskan bahwa sekolah Ma’arif sangat menekankan akhlaq berdasarkan ajaran ahlussunnah wal jama’ah an-nahdliyyah, sehingga diharapkan melahirkan generasi masa depan yang punya kecerdasan intelektual, juga punya kecerdasan emosional sebagai kader terbaik NU di masa depan.
“Kami harapkan ada perhatian dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk Ma’arif NU, yakni adanya perhatian dan dukungan yang berkelanjutan. Pengurus Lembaga Ma’arif dan sekolah Ma’arif terus berusaha meningkatkan kualitas pendidikan, pengajaran, dan lainnya,” tegas Kyai Fahmy.
Kyai Fahmy menegaskan bahwa pihaknya telah menyampaikan kepada Mendikbud Nadiem Makarim agar memberikan perhatian yang serius, khususnya yang ada di pinggiran.
“Jadi, ke depan saya kira tantangan pendidikan di lingkungan NU akan semakin berat di tengah tantangan perubahan yang luar biasa, dimana kita harus memberikan respon yang luar biasa pula. Kita juga menghadapi tantangan cepat teknologi, sehingga para siswa Ma’arif diharapkan menjadi kader terbaik NU yang mampu menjawabnya secara cerdas,” pungkas Kyai Fahmy. (yayan/bangkitmedia.com)