Membaca Tanggal Lahir Syekh Mahfuzh Al-Tarmasi

Membaca Tanggal Lahir Syekh Mahfuzh Al-Tarmasi

Membaca Tanggal Lahir Syekh Mahfuzh Al-Tarmasi- Tanggal Lahir Syekh Mahfuzh al-Tarmasi

Orang-orang terdahulu jarang sekali mencatatkan tanggal kelahirannya, hingga saat orang tersebut menjadi pesohor berbagai spekulasi tentang tanggal atau tahun kelahirannya muncul.

Saya ambil contoh Syeikh Mahfuzh al-Tarmasi. Di beberapa buku, jurnal, makalah, tesis dan sebagian tulisan di website, banyak sekali yang hanya asal kutip tanpa diteliti ulang dengan seksama. Yang terjadi kemudian, meski mengambil sumber data yang sama, hasilnya bisa beda.

Dalam kitab Bughyah al-Adzkiya’ karya beliau, masalah ini memang terjadi ikhtilaf/beda pendapat antara Syekh Yasin al-Fadani dan Syekh Dahlan al-Falaki (adik Syeikh Mahfuzh).

Menurut Syekh Yasin, beliau lahir pada 12 Jumadal Ula 1285 H. Fatalnya, dia menkonversi ke tahun masehi menjadi 31 Agustus 1842 M. Padahal itu ada kerancuan. Tanggal bulannya mendasarkan tahun 1868 tapi tahunnya 1842, (dimana kalau dasarnya 1842 tanggal bulannya 21 Juni 1842).

Belum lagi dasar tahun untuk konversi 12 Jumadal ula dengan tahun 1258 H, bukan tahun 1285 H.

Artinya saat menkonversi tahun 1285 ditulis 1258. Ironinya, tulisan itu dikutip banyak orang untuk keperluan skripsi, tesis, disertasi penulisan buku maupun tulisan-tulisan di web.

Berdasarkan pendapat Syekh Yasin, harusnya konversi ke tahun masehi adalah 31 Agustus 1868 M. Para cendekiawan lebih banyak mengutip yang ini, termasuk Prof Azyumardi azra.

Pertanyaannya, apakah pendapat itu benar?

Sebagaimana tersebut di atas mengenai beda pendapat soal tanggal kelahiran Syekh Mahfuzh, kita bandingkan dengan pendapat Syeikh Dahlan, adik beliau.

Menurutnya, Syekh Mahfuzh lahir pada 6 Shafar tahun 1280 H, yang berarti selisih 5 tahun dengam pendapat pertama. Bila dikonversi ke tahun masehi menjadi 22 Juli 1863 M. Dalam buku terjemahan Bughyah tertulis 1864 M. Ini dimungkinkan karena perbedaan pedoman konversinya.

Yang jadi pertanyaan, kenapa sebagian besar kutipan lebih banyak mengambil dari pendapat Syekh Yasin (dengan dua versi 1842 &1868 ) yang baru lahir 5 tahun sebelum Syeikh Mahfuzh wafat daripada pendapat adik kandungnya sendiri yang usianya hanya terpaut dua atau tiga tahun?

Dari dua pendapat di atas, saya memilih pendapat Syeikh Dahlan yang dari banyak sisi lebih tahu soal kakaknya karena selama hidup senantiasa bersinggungan, baik sewaktu kanak-kanak maupun saat studi di Makkah.

Bagaimana menurut Anda?

Wallahu a’lam bi al-Shawab.

Semoga artikel Membaca Tanggal Lahir Syekh Mahfuzh Al-Tarmasi ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..

simak artikel terkait di sini

kunjungi juga channel youtube kami di sini

Penulis: ade ahmad.

Editor: Anas Muslim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *