Daripada japrian, lebih baik saya jawab lewat medsos aja. Intinya, baru-baru ada simpatisan eks-HTI yang datang ke kiai NU gimana pendapat saya?
1. Kiai NU itu biasanya tidak menolak orang yang datang, entah penjahat atau santri atau apapun profesi, bisa diterima kiai NU. Bahkan tahun 1965an banyak cerita orang PKI datang ke kiai NU minta perlindungan.
2. Pengalaman saya, simpatisan eks HTI yang terbuka pikirannya (mau berubah) akan datang secara sembunyi atau tertutup. Lalu diskusi perihal pemikirannya.
3. Kalau datang rame-rame apalagi sengaja diekspose, maka baca di bawah ini: Kang Felix Foto Bareng Gus Miftah: Ini Penjelasan Mantan Tokoh HTI.
4. Simpatisan eks HTI saya pastikan masih melekat ide khilafahnya, maka kalau mendatangi kiai yang kesehariannya ngajar kitab kuning, mungkin kembali ke poin 3. Umumnya simpatisan eks-HTI yang ingin insaf datang secara sembunyi, dan bila udah mantap akan kelirunya gagasan HTI, dia berani nongol, tapi kebanyakan diam dan tidak nongol.
5. Walhasil, siapapun datang ke kiai dan diterima oleh kiai jangan langsung dianggap bahwa yg datang itu seide dengan kiai. Mereka bisa seide atau juga bisa maksud lain. Maka biasa aja saat ada tamu simpatisan eks HTI yang datang ke kiai.
6. Gitu aja ya gak usah repot. Gitu aja kok repot hehe
Penulis: Ainur Rofiq Al Amin, eks-HTI dan sekarang dosen UIN Sunan Ampel Surabaya.