Mayoritas Masyarakat Menolak Kekerasan Atas Nama Agama
Yogyakarta, BangkitMedia.com
Mayoritas masyarakat Indonesia menolak kekerasan atas nama agama. Sebanyak 88,2% responden sangat tidak setuju dengan kelompok Islam yang menggunakan kekerasan. Penelitian tersebut dilakukan oleh International NGO Forum On Indonesian Development (INFID) bersama Jaringan Gusdurian Indonesia pada tahun 2016. Dari 1200 responden, 88,2% sangat tidak setuju dengan kelompok Islam yang menggunakan kekerasan, tidak tahu 8,0% dan setuju 3,8%.
Alasan masyarakat tidak setuju dengan kelompok Islam yang menggunakan kekerasan dikarenakan berbagai hal. Dari 88,2% responden, kenapa mereka sangat tidak setuju dengan kelompok Islam yang menggunakan kekerasan, 44,3% dikarenakan kekerasan atas nama agama tidak sejalan dengan nilai-nilai agama. 18,1% responden tidak setuju dengan kelompok Islam yang menggunakan kekerasan dikarenakan tidak berperikemanusiaan. 16,7% responden menjawab karena akan menodai Islam. 9,7% responden menjawab karena melanggar hukum. Lainnya 2,5% dan tidak tahu jawabannya 8,7%.
Sedangkan masyarakat yang menjawab setuju dengan berbagai alasan. Alasan pertama, karena kelompok Islam yang menggunakan kekerasan dianggap cara tepat melawan kaum kafir sejumlah dan sejalan dengan nilai-nilai agama. Ada pula yang beranggapan bahwa agar Islam lebih terhormat makanya kekerasan diperlukan. Jawaban terakhir adalah Islam agama yang besar.
Latar belakang dari motif kekerasan berbasis agama disebabkan berbagai macam hal. Dari penelitian INFID dan Jaringan Gusdurian Indonesia mendeteksi, pertama karena pemahaman agama Islam yang tidak tuntas sehingga cara kekerasan di ambil dalam kelompok. Kedua, karena frustasi dengan kehidupan sosial, sehingga beralih menjadi teroris. Ketiga, karena menegakkan syariat Islam. Keempat, mendirikan negara Islam. Kelima, terdesak secara ekonomi. Keenam, bagian dari perjuangan melawan kelompok kafir.
Penelitian yang dilakukan INFID dan Jaringan Gusdurian Indonesia tersebar di 6 kota besar, yaitu Pontianak, Bandung, Yogyakarta, Surakarta, Surabaya dan Makassar. Responden diambil dari berbagai macam latar belakang, terdiri 49,8 laki-laki dan 50,2 perempuan. Responden diambil dari umur 15 sampai 30 tahun.
Nur Solikhin
sumber gambar : Liputan Kendal
__________________
Semoga artikel Mayoritas Masyarakat Menolak Kekerasan Atas Nama Agama ini memberikan manfaat dan keberkahan untuk kita semua dalam mensikapi kenyataan.
simak artikel terkait di sini
kunjungi juga channel youtube kami di sini