Bangkitmedia.com, BANTUL- Masjid Kamaluddin yang berlokasi di Pedukuhan Krapyak Wetan Kalurahan Panggungharjo Sewon Bantul menjadi simbol kekuatan kebersamaan dan semangat keagamaan di tengah masyarakat. Proyek pembangunan masjid ini ditandai peletakan batu pertama yang dilakukan Bupati Bantul Idham Samawi pada 31 Desember 2006 atau bertepatan 1 Muharam 1428 H.
Menurut Ketua Takmir Ridwanul Mustofa MSI, Masjid Kamaluddin terus berkembang menjadi pusat ibadah dan pendidikan yang dirindukan masyarakat. Semangat kebersamaan dan keikhlasan menjadi landasan utama dalam mewujudkan tempat ibadah ini. Harapannya mampu terus memberikan manfaat bagi generasi mendatang.
“Masjid ini tidak hanya berdiri sebagai bangunan fisik, tetapi juga simbol kebangkitan spiritual bagi umat Islam di daerah tersebut,” tutur Ridwanul Mustofa.
Keberadaan Masjid Kamaluddin juga tidak serta merta. Berawal dari inisiatif tokoh dan sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki visi membangun masjid di lokasi strategis bagi jemaah. Ide tersebut lantas disambut antusias masyarakat. Setelah melewati proses panjang yang diiringi doa dan ikhtiar, para tokoh berhasil membeli sebidang tanah seluas 750 meter persegi. Tanah tersebut kemudian ditawarkan kepada masyarakat dalam bentuk wakaf dengan nadhir yang dikelola Pengurus Wilayah NU DIY.
Meskipun pembangunan masjid belum sepenuhnya selesai terutama di bagian lantai atas, Masjid Kamaluddin sudah menjadi pusat kegiatan keagamaan yang aktif. Selain sebagai tempat salat berjamaah lima waktu, masjid ini juga menjadi tuan rumah berbagai pengajian, mujahadah, sholawat serta kegiatan pendidikan agama seperti TPQ dan Madrasah Diniyah (MADIN). (*)