Bangkitmedia.com, YOGYA– Ta’mir Masjid Kamaluddin sebagai masjid percontohan PWNU DIY menyelenggarakan musyawarah kerja di Aula Kantor DPD RI DIY, Sabtu (28/12/2024). Kegiatan tersebut dihadiri Ketua Tanfidziyah PWNU DIY KH. A. Zuhdi Muhdlor, S.H., M.Hum, Sekretaris II LTM PWNU DIY Yasin Mustofa, M.S.I dan 55 orang pengurus masjid Kamaluddin, Krapyak Wetan Panggungharjo Sewon Bantul.
Ketua Pelaksana Musyker Kiai Abdul Bashir sekaligus Ketua II Bidang Imarah menjelaskan, konsep masjid percontohan di masjid Kamaluddin yaitu menggerakkan kegiatan berbasis masjid mulai pemberdayaan ekonomi dan penguatan pemahaman tentang amaliyah Aswaja an-nahdliyah.
“Masjid Kamaluddin merupakan salah satu masjid percontohan tingkat DIY. Selain itu telah mendapatkan SK sebagai masjid percontohan dari PWNU DIY yang ditetapkan beberapa waktu lalu di Kulon Progo. Kegiatan rutin yang sudah berjalan meliputi pengajian rutin Tafsir Al-Ibriz, Al Usfuriyah, majelis Burdah dan mujahadah,” kata Kiai Bashir.
Menurut Ketua Ta’mir Masjid Kamaluddin Kiai Ridwanul Mustofa, musyawarah kerja ini merupakan tindaklanjut menyusun dan membuat program kerja. “Insya Allah, sebagai masjid percontohan PWNU DIY kami bersama-sama siap mengelola masjid Kamaluddin dengan profesional,” katanya.
Ketua Tanfidziyah PWNU DIY KH. A. Zuhdi Muhdlor mengapresiasi terselenggaranya musyawarah kerja tersebut. Kiai Zuhdi berharap ta’mir masjid bisa mendekatkan masyarakat dengan masjid. Karena tidak sedikit masyarakat masih enggan ke masjid karena ta’mir yang kurang ramah, juga pengurus tidak aktif jama’ah di masjid.
- “Nah, untuk menumbuhkan empati masyarakat agar aktif ke masjid yaitu seperti konsep dalam Islam ibda binafsika mulailah dari diri sendiri. Pengurus masjid harus aktif di masjid, dan masjid menjadi tempat yang ramah baik bagi anak, remaja, dewasa maupun lansia juga disabilitas,” kata Kiai Zuhdi.
Keberhasilan program masjid tentu perlu didukung keaktifan pengurus masjid, sehingga masyarakat akan tertarik datang dan aktif karena melihat contoh langsung dari pengurus ta’mir yang aktif.
Kiai Zuhdi menambahkan menjadi pengurus masjid percontohan berarti pengurus harus lebih aktif hadir di kegiatan masjid, baik solat berjama’ah maupun pengajian rutin. Sehingga kegiatan masjid selalu ramai, terutama shalat jama’ah dan pengajian.
Hadirnya program masjid percontohan besutan pengurus Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) PWNU DIY diharapkan dapat mengoptimalkan jumlah masjid NU di wilayah DIY.
Pasalnya saat ini, terdapat 8000an masjid yang tersebar sampai pelosok desa. Masjid NU tersebut diharapkan mampu membangkitkan masyarakat sehingga makin sejahtera dan berdaya serta dekat dengan masjid sebagai pusat kegiatan. (*)