Masjid Al-Azhar, Hatiku tak Mau Pisah Denganmu

masjid al-azhar

Teriakan Masjid Al-Azhar. Setiap kali masuk masjid Al-Azhar, ada rasa tak biasa yang membuat perasaan membuncah, dada berasa seperti sedang terbang di tempat ketinggian, perasaan yang tak dapat diterjemahkan kata-kata.

Mengingatkan bagaimana Syaikh Ibn Hajar al-Asqālani, Syaikh Ibrahim Al-Khurasyi, Syaikh Ahmad ad-Damanhūri, Syaikh Asy-Syirbini Al-Khatib, Syaikh Hasan Al-Atthar, Syaikh Mushtafa Imbabi, Syaikh Ibrahim al-Bajuri, Syaikh Ahmad Dardiry, Syaikh Shaleh Jakfary, Syaikh Mutawalli Sya’rawy dan ribuan Syaikh lainnya yang pernah mengisi majlis pada setiap tiang yang ada di masjid Al-Azhar.

Di sini, di mihrab ini Syaikh Ibnu Hajar sering shalat dan mengajar, di mihrab ini Syaikh Al-Khatib As-Syirbini sering shalat sunnah dan mengajar, di sini di samping tiang ini Syaikh Khalid Azhari sering mengulang pelajaran, di sini di samping tiang ini, Syaikh Ibrahim Bajuri dikelilingi muridnya menjelaskan Fikih, mensyarah aqidah, mendaras tasawuf, di sini, di tempat ini, di tiang ini, di Sihn ini, sungguh tidak ada sejengkalpun dari Masjid Al-Azhar, kecuali pernah ada bekas kaki para ulama dan aulia, sungguh ini adalah tempat yang penuh berkah.

***

Setiap kali ingin meninggalkan Masjid Al-Azhar atau sekadar lewat sepulang kuliah, seakan-akan ia menyeru kepada anak-anaknya,

“Begitukah baktimu padaku? Tidakkah kau berzikir di shihn-ku, tidakkah kau hadir majlis ilmu di ruwaq-ruwaq-ku? Tidakkah kau shalat di Haram-ku? Tidakkah kau habiskan waktu beriktikaf dan mengulang pelajaran di samping tiang2ku?”

“Inikah balasanmu padaku, anakku? Setiap kali kalian masuk ke sihn-ku, kalian langsung selfie, kalian foto rame-rame, kalian main hape, tidakkah shalat tahiyyatul Masjid dulu? Ah, aku ingin agar menara-menaraku tak hanya menjadi bakground selfie, tempat rekreasi. Ah, aku rindu anak-anakku yang penuh semangat dahulu.”
~~~

Lalu aku teringat petuahmu yang kau sampaikan melalui lisan guru-guruku, “orang yang tak bisa memuliakan sesuatu yang mulia, maka ia tak akan menjadi mulia”.

Kau adalah tempat yang mulia. Dinding-dindingmu abadi, menjadi saksi lahirnya para ulama.

Ah, maafkan kami yang sangat jauh dari menjadi anak yang kau harapkan.

Nb:
-Shihn adalah bagian tengah masjid Azhar yang luas tanpa atap.
-Ruwaq adalah ruang-ruang khusus di Masjid Azhar yang digunakan untuk mengaji atau talaqqy.

Penulis: FahmyAin Fathah, Mesir.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *