Manfaat dan Keutamaan Dzikir Istighfar Astaghfirullahal’adzim. Setiap manusia pasti punya dosa, baik dosa disengaja atau tidak disengaja. Kesombongan dan keangkuhan manusia kerap membuatnya terjatuh dalam dosa. Makanya, manuai harus bertaubat dan meminta ampunan kepada Allah SWT. Memperbanyak istighfar adalah cara sangat bagus agar manusia mendapatkan ampunan dan kembali kepada jalan lurus Allah SWT.
Allah SWT itu Tuhan Maha Pengasih dan Maha Penyayang, juga Maha Pemberi ampunan. Jangan sampai manusia lalai untuk minta ampunan (istighfar) kepada-Nya. Banyak sekali manfaat istighfar, sehingga manusia bisa selalu dalam hidayah Allah dan mendapatkan petunjuk dari ajaran Nabi Muhammad SAW.
Adapun bacaan istighfar adalah sebagaimana berikut:
*أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ*
Astaghfirullahal’adzim Alladzi La Ilaha Illa Huwal Hayyul Qoyyumu wa Atubu Ilaihi.
Artinya: ““Aku mohon ampun kepada Allah yang tiada tuhan (berhak disembah) kecuali hanya Dia, Dzat Yang Maha Hidup Kekal dan Dzat Yang Maha Berdiri Sendiri, dan saya bertaubat kepada-Nya.”
Manfaat dan Keutamaan Dzikir Istighfar Astaghfirullahal’adzim:
Pertama, Istighfar adalah sebab pengampunan doa.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
*وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ.*
“Dan orang-orang yang, apabila berbuat keji atau menganiaya diri sendiri, mengingat Allah lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, Siapa lagi yang dapat mengampuni dosa, kecuali Allah? Mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” [QS.Ali ‘Imran: 135]
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman,
*وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا.*
“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, (tetapi) kemudian memohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS.An-Nisa`: 110]
Kedua, meluaskan Rizki Seorang Hamba.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman menjelaskan seruan Nabi Nuh ‘alaihissalam kepada qaumnya,
*فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا. يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا. وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا*
“Maka saya berkata (kepada mereka), ‘Mohonlah ampunan kepada Rabb kalian (karena) sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit atas kalian. Dan Dia akan melipatgandakan harta dan anak-anak kalian, mengadakan kebun-kebun atas kalian, serta mengadakan sungai-sungai untuk kalian.” [QS.Nuh ayat 10-12]
Ayat di atas menunujukkan bahwa istighfar adalah sebab turunnya rizqi dari langit, dilapangkannya harta dan keturunan, serta dibukakannya berbagai kebaikan untuk hamba sehingga, terhadap masalah apapun yang dihadapi oleh seorang hamba, jalan keluar akan dihamparkan untuknya.
Al-Hafizh Ibnu Hajar menyebut sebuah atsar dari Al-Hasan Al-Bashry bahwa ada empat orang yang datang secara terpisah kepada beliau. Mereka mengeluh akan masa paceklik, kefaqiran, kekeringan kebun, dan tidak mempunyai anak. Namun, terhadap semua keluhan tersebut, beliau hanya menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah,” lalu membacakan ayat di atas.
Ketiga, Menghindarkan Hamba dari Siksa dan Musibah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
*وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ.*
“Dan Allah tidak akan menyiksa mereka sedang mereka dalam keadaan beristighfar.” [QS.Al-Anfal ayat 33]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yaitu menjelaskan sebab terselamatkannya Nabi Yunus ‘alaihissalam,
*فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ. لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ.*
“Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk sebagai orang-orang yang banyak bertasbih, niscaya ia akan tetap tinggal di dalam perut ikan itu sampai hari kebangkitan.” [QS.Ash-Shaffat: 143-144]
Pada ayat lain, Allah Jalla Jalaluhu menjelaskan bentuk tasbih Nabi Yunus ‘alaihissalam yang merupakan salah satu ma’na istighfar, yaitu dalam firman-Nya,
*لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ.*
“Tiada sembahan (yang haq), kecuali Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya saya termasuk ke dalam golongan orang-orang zhalim.” [QS.Al-Anbiya`ayat 87]
Keempat, Istighfar Adalah Sebab Datangnya Rahmat.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
*لَوْلَا تَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ.*
“Hendaklah kalian memohon ampunan kepada Allah agar kalian dirahmati.” [QS.An-Naml ayat 46]
Perhatikanlah jaminan Allah tersebut……..! Allah senantiasa merahmati seseorang yang senantiasa beristighfar.
Kelima, Istighfar Jadi Sumber Kekuatan dan Kejayaan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan ucapan Nabi Hud ‘alaihissalam kepada qaumnya sebagaimana dalam firman-Nya,
*وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ.*
“Wahai qaumku, beristighfarlah kepada Rabb kalian lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atas kalian dan menambahkan kequwwatan kepada kequwwatan kalian, serta janganlah kalian berpaling dengan berbuat dosa.” [QS.Hud ayat 52]
Keenam, Istighfar Dapat Melapangkan Dada Seorang Hamba.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
*إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِيْ وَإِنِّيْ لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ*
“Sesungguhnya, kadang terdapat sesuatu yang melekat pada hatiku maka saya pun beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari.”
Ketujuh, Wajah Orang yang Beristighfar Dijadikan Berseri dan Berbahagia pada Saat Pertemuan dengan Allah nanti.
Telah shahih bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
*مَنْ أَحَبَّ أَنْ تَسُرَّهُ صَحِيْفَتُهُ ، فَلْيُكْثِرْ فِيْهَا مِنَ الْاِسْتِغْفَارِ*
“Barangsiapa yang ingin bahagia dengan catatan amalnya (pada hari qiamat), hendaklah ia beristighfar kepada Allah.”
Telah shahih pula bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
*طُوبَى لِمَنْ وَجَدَ فِي صَحِيفَتِهِ اسْتِغْفَارًا كَثِيرًا*
“Sangat beruntunglah orang yang menemukan bahwa pada catatan amalnya terdapat banyak istighfar.”
Kedepalan, Istighfar Memberishkan Noda Hitam dari Hati.
Jika seorang hamba melakukan kesalahan, suatu noda hitam akan tertitik pada hati seorang hamba.
Jika hamba beristighfar, dihapuslah noda itu dan hatinya kembali bersih.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
*إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ كَانَتْ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فِي قَلْبِهِ فَإِنْ تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ صُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ زَادَ زَادَتْ حَتَّى يَعْلُوَ قَلْبَهُ ذَاكَ الرَّيْنُ الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ عزَّ وَجَلَّ فِي الْقُرْآنِ كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ.)*
“Jika seseorang melakukan sebuah dosa, dititiklah satu titik hitam pada hatinya. Jika dia bertaubat, berhenti (melakukan dosa), lalu beristighfar, hatinya akan kembali bersih. Jika dia mengulangi dosanya, ditambahkanlah titik hitam sampai menutupi hatinya, dan jika hatinya sudah tertutup, itulah ar-rain ‘penutup hati’ yang Allah ‘Azza wa Jalla sebutkan dalam Al-Qur`an, ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya sesuatu yang selalu mereka usahakan itu menjadi ar-rain terhadap hati-hati mereka.’ [QS.Al-Muthaffifin ayat 14].”
Kesembilan, Istighfar adalah Bekal Dakwah di Jalan Allah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
*فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ.*
“Maka bershabarlah kamu karena sesungguhnya janji Allah itu benar, serta beristighfarlah terhadap dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Rabb-mu pada petang dan pagi.” [QS.Ghafir ayat 55]
Kesepuluh, Istighfar adalah Sebab Terkabulnya Doa.
Nabi Shalih ‘alaihissalam berkata kepada qaumnya sebagaimana yang Allah jelaskan dalam firman-Nya,
*وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ.*
“Wahai qaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada sembahan (yang haq) bagi kalian, kecuali Dia. Dia telah menciptakan kalian dari bumi (tanah) dan menjadikan kalian sebagai pema`mur (bumi) itu maka beristighfarlah kepada-Nya, kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Rabb-ku amatlah dekat lagi mengabulkan (doa hamba-Nya).” [QS.Hud ayat 61]
Kesebelas, dengan Istighfar Hamba Akan Semakin Mengagungkan dan Membesarkan Tuhannya.
Telah berlalu penjelasan keagungan istighfar karena digandengkan dengan tauhid dalam sejumlah ayat, juga telah berlalu penyebutan nama-nama dan shifat pengampunan Allah.
Tidak diragukan bahwa dua ma’na tersebut sangatlah menanamkan pengagungan dan pembesaran dalam hati seorang hamba kepada Rabb-nya. Wallahu A’lam Bishawab
Demikian Manfaat dan Keutamaan Dzikir Istighfar Astaghfirullahal’adzim. Semoga kita menjadi orang Islam yang benar Tha’at kepada Perintah dan Larangan Allah
Semoga bermanfaat. Amiiiin.
(Sumber: Nasehat Habib Habib bib Muhammad Al-Hamid, Pimpinan Pusat Lembaga Ilmu dan Dakwah Shirathal Mustaqim Makassar)
Artikel terkait baca di sini. Baca juga berbagai doa lainnya. Baca di sini