Bantul, bangkitmedia– Ahad pagi (2/3/17) menghadirkan suasana berbeda di Aula Pondok Pesantren Al-Mahalli, Brajan, Bantul. Sekitar pukul 06.30 WIB ruangan telah penuh oleh para peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-3 Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU). Hari terakhir dari serangkaian kegiatan Rakernas ke-3 KMNU tersebut diisi dengan kegiatan diskusi yang bertajuk “Peran Strategis KMNU dalam Mengampanyekan Islam Nusantara”.
Para peserta nampak antusias dalam mengikuti diskusi meskipun sehari sebelumnya kegiatan berlangsung hingga tengah malam. Diskusi pagi itu juga menghadirkan nara sumber seorang mahasiswa University College London, Irfan L. Sarhindi yang mengangkat Islam Nusantara dalam tesisnya.
Kang Irfan menjelaskan bahwa sebenarnya Islam Nusantara merupakan ide lama yang menurut Historical Narrative telah dibawa sejak masa Walisongo dan para Ulama Indonesia yang mengajar di Makkah pada abad 17-an. Adanya ide ini di masa lalu juga berhasil mengakomodir proses akulturasi budaya dan Islam di Indonesia, sehingga islam bisa diterima oleh masyarakat.
Meskipun demikian, nama Islam Nusantara baru dimunculkan belakangan ini oleh Nahdlatul Ulama setelah merasakan semakin masifnya gerakan golongan radikal di Indonesia. Terutama melalui kampus-kampus sekuler dan media massa dengan membawa kemasan yang cukup menarik masyarakat yaitu purifikasi islam. Menjadikan Islam sebagai ekspresi simbol bersifat formal terutama yang terlihat ke-arab-arab-an.
Sayangnya, masih banyak yang menolak Islam Nusantara dengan anggapan adanya pengotak-kotakan islam. Terutama oleh berbagai pihak yang masih mempertanyakan kata ‘Nusantara’ yang berada dibelakang kata ‘Islam’. Padahal sebenarnya Nusantara merupakan pemaknaan dari Islam yang hidup dan berkembang, baik secara kultural maupun geografis di Indonesia. Islam yang selama ini dijalankan dan diterima oleh muslim Indonesia.
Untuk itulah, menurut Kang Irfan, KMNU yang mayoritas berasal dari mahasiswa perguruan tinggi umum harus menjadi penyeimbang dan meningkatkan militansi dalam menangkal gerakan Islam radikal. Dengan ikut serta dalam mengampanyekan Islam Nusantara baik dalam lingkungan kampus maupun masyarakat luas melalui pengoptimalan media sosial.
“Sebenarnya manusia ada di dunia itu karena sebuah alasan serta membawa satu misi. Kehidupan kita saat ini adalah proses untuk menemukan alasan dan mencapai misi tersebut. Semoga disini adalah jalan kalian untuk mencapai misi itu,” tegas Kata Kang Irfan menutup diskusi. (Nabila)