‘Legal’ Standing Jomblo Syar’i: Pembawa Kabar Bahagia bagi Jomblo yang Selalu Dibully

Oleh: Gus Iksan Sahri (Pengurus Lakpesdam PWNU Jawa Timur asal Pamekasan Madura)

Menikah dalam Islam memang sunnah, tapi menjomblo bukanlah kesalahan.

Beberapa Nabi dan ulama diketahui memilih untuk menjomblo. Lalu ada yang bertanya, “jadi Jomblo itu tidak dosa ya?! ” Saya jawab, “ya tergantung, bisa mubah (boleh), bisa makruh, bisa haram, tapi sebaliknya bisa juga wajib”. (Jawaban begini ini biasanya tidak disukai oleh teman-teman yang menyukai jawaban black and white.

Jawaban banyak pilihan itu dianggap ruwet gak seperti ustad ‘kekinian ‘ yang suka membagi segala sesuatu menjadi halal-haram). Terus sahabat tadi sambil menerawang bertanya, “ada gak ya fadhoilul a’malnya menjomblo? ” Ehm.. “Ada” Jawab saya. Kemudian saya haturkan hadis dan kalam ulama yang memberikan uraian dalil menjomblo (taazzub) fi sabillah (bukan fi jalan Thamrin, ups.-Kidding! -)

Rasulullah SAW. bersabda “Paling baiknya manusia setelah dua ratus tahun (kedepan setelah masa Rasulullah SAW.). adalah “al-Khafif al-Hadz”, yaitu orang yang tidak memiliki keluarga dan anak”. Dalam hadis lain, Rasulullah SAW. juga bersabda “Akan datang pada manusia suatu zaman, di mana rusaknya seorang lelaki berada di tangan istri, kedua orang tua, dan anaknya. Mereka mencela lelaki tersebut sebab fakir.

Mereka (juga) menuntut hal yang tidak bisa dilakukan. Sehingga lelaki tersebut masuk (terjerumus) ke dalam tempat-tempat yang bisa menghilangkan agamanya. Lalu akhirnya, lelaki tersebut (benar-benar) rusak”. Sudah mulai menjadi kabar bahagia kan buat para jomblo.

Seorang ulama bernama Abu Sulaiman ad-Darani pernah berkata “Orang tanpa pasangan akan menemukan manisnya amal dan kosongnya hati yang tidak bisa ditemukan oleh orang yang telah berkeluarga”. Soalnya berkeluarga itu sering kali riweh (apa ya bahasa Indonesianya riweh?) dengan masalah keluarganya. Lebih detail lagi, ketika ditanyakan perihal pernikahan, Abu Sulaiman ad-Darani mengatakan “Sabar meninggalkan wanita (tidak menikah) jauh lebih baik dari pada sabar karena (menikah dan menghadapi kejelekan) mereka. Dan sabar karena wanita, lebih baik dari pada sabar atas api neraka”. lah, kalau sudah begini bisa plong kan buat kalian para jomblo lovers.

Bagi kalian para pecinta ilmu, walaupun saya belum tahu jenis kelamin ilmu itu apa, berikut ada ungkapan yang menjadi penguat bagi para pencari ilmu untuk menjomblo yaitu

ذبح العلم فی فروج النساء

atau

موت العلم بفخدي المرءة

Jadi bagi para jomblo yang menuntut ilmu (walaupun saya tidak tahu kesalahan ilmu itu apa sampai dia dituntut banyak orang) atau ingin fokus terhadap kemanusian, berbahagialah!

Hanya, jika kalian merasa bahwa dengan menikah bisa menjadi lebih baik atau karena kalian menginginkannya ya sebaiknya menikah saja. Lalu orang seperti apa yang harus dinikahi, ehm.. InshaAllah saya bahas lain kali saja, deh. Ini sudah ada panggilan dokter.(tulisan ini dibuat saat menunggu antrian dokter di baitus syifa (rumah sakit versi bahasa Arab ala terjemahan Indonesia cabang santri tukang masak nasi).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *