Kontroversi Habis Gelap Terbitlah Terang
KH Damanhuri, Katib Syuriah PCNU Bantul dan Pengasuh Pesantren An-Nida Bantul.
Dalam pertemuan dengan Kyai Sholeh Darat, RA Kartini meminta agar Qur’an diterjemahkan. Menurutnya tidak ada gunanya membaca kitab suci yang tidak diketahui artinya. Tetapi penjajah Belanda secara resmi melarang menerjemahkan al-Qur’an. Mbah Sholeh Darat melanggar larangan ini, Beliau terjemahkan Qur’an dengan ditulis dalam huruf “arab gundul” (pegon) sehingga tak dicurigai penjajah.
Kitab tafsir dan terjemah Qur’an ini diberi nama Kitab Faidhur-Rohman, tafsir pertama di Nusantara dalam bahasa Jawa dengan aksara Arab. Kitab ini pula yang dihadiahkan kepada R.A. Kartini ketika menikah dengan R.M. Joyodiningrat, seorang Bupati Rembang. Kartini amat menyukainnya dan mengatakan:
“Selama ini Al-Fatihah gelap bagi saya. Saya tak mengerti sedikitpun maknanya. Tetapi sejak hari ini ia menjadi terang-benderang sampai kepada makna tersiratnya, sebab Romo Kyai telah menerangkannya dalam bahasa Jawa yang saya pahami.”
{inilah dasar dari buku “Habis gelap terbitlah terang” bukan dari sekumpulan surat menyurat beliau, sejarah telah di simpangkan}.
Melalui terjemahan Mbah Sholeh Darat itulah RA Kartini menemukan ayat yang amat menyentuh nuraninya yaitu:
Orang-orang beriman dibimbing Alloh dari gelap menuju cahaya (QS. al-Baqoroh 257).
Dalam banyak suratnya kepada Abendanon, Kartini banyak mengulang kata “Dari gelap menuju cahaya” yang ditulisnya dalam bahasa Belanda: “Door Duisternis Toot Licht.” Oleh Armijn Pane ungkapan ini diterjemahkan menjadi “Habis Gelap Terbitlah Terang,” yang menjadi judul untuk buku kumpulan surat-menyuratnya.
Surat yang diterjemahkan Kyai Sholeh adalah Al Fatihah sampai Surat Ibrahim. Kartini mempelajarinya secara serius, hampir di setiap waktu luangnya. Namun sayangnya penerjemahan Kitab Faidhur-Rohman ini tidak selesai karena Mbah Kyai Sholeh Darat keburu wafat.
Kyai Sholeh membawa Kartini ke perjalanan transformasi spiritual. Pandangan Kartini tentang Barat (baca: Eropa) berubah.
Wallahua’lam bishshowab
والله المستعان وعليه التكلان
Demikian Artikel Kontroversi Habis Gelap Terbitlah Terang. Semoga Memberi Manfaat Kepada Kita Semua. Amin YA Robbalalamin
Pesantren An Nida’, Bantul, 22-04-2018