Komplek Meeting Jadi Ajang Silaturahmi Para Santri

Gus Nawar

Berita NU, BANGKITMEDIA.COM

YOGYAKARTA-Sedikit mengingat-ingat, bahwa apa yang akan kita selenggarakan ini adalah tradisi atau program pondok, khususnya Al-Munawwir, yang sudah berjalan lama. Sejak saya kecil, bahkan mungkin sebelum ada saya, apalagi sebelum ada panjenengan semua, muharroman atau kompleks meeting ini sudah ada.

Bacaan Lainnya

Demikian ditegaskan oleh KH. Muhammad Munawwar selaku dewan pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta dalam acara pembukaan Muharraman dan Komplek Meeting, Kamis (13/9/2018)

“Dulu seingat saya, pada masa kecil saya, semarak sekali yang namanya kompleks meeting. Dan dulu, mohon maaf, pondok Krapyak itu ya cuma satu. Jadi ketika ada event seperti ini, betul-betul meriah. Jadi pondok, dari Selatan sampai ke Utara itu betul-betul meriah. Karena memang, hiburannya ya di situ,” jelas Gus Nawar sapaan akrabnya.

Gus Nawar menjelaskan bahwa komplek meeting menjadi ajang silaturahmi di antara para santri.

“Ajang untuk bersilaturahmi itu ya ada di kompleks meeting ini. Dari mulai saya masih anak-anak, saya ingat betul, semaraknya seperti tarik tambang itu luar biasa, sampai kakinya berdarah-darah. Sepak bola seperti itu. Semuanya semarak. Dan Insyaallah juga tidak ada tawuran. Jaman dulu itu, semarak dan menarik. Itu seingat saya,” cerita Gus Nawar.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Nawar juga menyampaikan pentingnya berolahraga.

“Ini perlu saya sampaikan juga, bahwa namanya olahraga, atau mengolah tubuh itu juga penting. Tidak hanya sekedar perkara yang mubah, menjadi sunnah, bahkan wajib. Kalau secara dasarnya atau dalilnya, monggo, njenengan cari sendiri,” ujar Gus Nawar.

Gus Nawar yang dulu juga pernah ikut aktif bermain dalam Komplek Meeting bahkan juga mengajak para santri memanfaatkan acara yang digelar setahun sekali ini.

“Mari, saya ingin mengajak untuk kita semua. Kita manfaatkan momentum ini, event ini, apalagi temanya atau judulnya luar biasa ya: Santri, Nasionalisme, dan Masa Depan Bangsa. Masya Allah. Kita harus bangga menjadi santri. Karena, semua, apa saja itu, dari santri bisa,” pesan Gus Nawar.

Gus Nawar juga berpesan agar semua santri menyemarakkan event tahun ini tapi jangan sampai ada yang tawuran.

“Mari kita meriahkan. Diniati nderek dawuhe poro masyayikh, untuk nyambung silaturahmi antar kompleks, antar santri, dan untuk melatih diri kita masing-masing. Semua itu ada nilai positifnya. Mengasah bakat masing-masing, mengembangkan kreativitas, bakat, dan juga melatih mental. Untuk bisa tampil di depan itu, kita butuh mental. Di samping juga, ada skill di situ,” tandas Gus Nawar. (Ayu/rk)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *