Kiai Hafidz Dimakamkan, Langit Jogja Turut Berduka

kiai hafidz

Berita NU, BANGKITMEDIA.COM

BANTUL – KH. R. Abdul Hafidz Abdul Qodir Munawwir yang wafat pada Senin sore (5/3), dimakamkan siang ini (6/3/) di Pemakaman Sorowajan, Sewon, Bantul. Segenap ulama, pejabat, tokoh, para santri, dan masyarakat umum mengikuti dengan khidmat prosesi peristirahatan terakhir Kiai Hafidz. Terlihat Rais Syuriah PWNU DIY KH. Mas’ud Masduqi, Rais Syuriah PCNU Bantul KH. Kholiq Syifa, KH. Malik Madani, KH. Attabik Ali, Dr. KH. Hilmy Muhammad, Dr. Jazilus Sakho’, Muhtar Salim (Sekteraris PWNU DIY), dan tokoh-tokoh lain.

Mewakili sambutan keluarga, KH. Kholiq Syifa, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran para ulama, pejabat, tokoh, serta masyarakat, yang turut bertakziyah dan mendoakan Kiai Hafidz. “Semoga tindak njenengan semua tercatat ibadah. Ahli waris tidak bisa memberikan apa-apa kecuali terima kasih,” tutur Kiai Kholiq.

Bacaan Lainnya

Selanjutnya, Kiai Kholiq mendoakan agar Kiai Hafidz yang wafat di usia 57 tahun, bisa berpulang dengan keadaan yang husnul khotimah. “Semoga membawa iman dan husnul khotimah. Dan ahli waris yang ditinggal, yakni 1 istri dan 4 putra, semoga bisa meneruskan perjuangan Pak Haifdz yang berguna bagi masyarakat,” lanjutnya.

Terakhir Kiai Kholiq mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah memberikan banyak bantuan sehingga meringankan beban keluarga. Keluarga tidak bisa membalas apa-apa, hanya mengucapkan terima kasih.

Selanjutnya prosesi doa diimami oleh KH. Najib Abdul Qodir, yang merupakan kakak dari Kiai Hafidz. Ketika doa baru dimulai, langit yang semula cerah, tiba-tiba berubah menjadi hitam pekat. Hujan pun turun seakan turut mengamini doa Kiai Najib untuk adiknya tersebut. Ulama penjaga Al-Qur’an ini pun disambut guyuran hujan dari langit yang mengiringi sepanjang pemakaman.

Meskipun hujan, para santri dan masyarakat tidak bergeming. Mereka turut mengantar Kiai Hafidz ke peristirahatan terakhir walaupun harus berbasah-basah tersiram hujan. Ini adalah bentuk penghormatan masyarakat kepada ulama yang dicintainya agar mendapat tempat yang mulia di sisi Allah Swt. (Anas/Rokhim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *