Kiai Anwar Zahid: Berlebaran Jangan Sampai Lepas Nilai Ramadhan.
Merayakan lebaran jangan sampai kehilangan makna. Karena lebaran bukanlah sebatas perayaan yang meninggalkan makna dan nilai Ramadhan. Justru, lebaran ini momentum meningkatkan diri agar menjadi pribadi yang berkualitas.
Demikian ditegaskan Da’i kondang KH Anwar Zahid Bojonegoro dalam memaknai Idul Fitri 1441 Hijriyah, kepada Bangkitmedia.com, Ahad (24/05/2020).
“Saya Anwar Zahid mengucapkan “Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah” mohon maaf lahir dan batin kepada para jamaah dan kaum muslimin dan muslimat dimanapun berada,” kata Kiai Anwar Zahid yang juga Pengasuh Pesantren Sabilun Najah, Simorejo Kanor Bojonegoro.
“Mudah-mudahan Allah Swt menerima seluruh amal baik dan amal ibadah kita serta menghapus dan mengampuni segala kekhilafan, kesalahan dan dosa-dosa kita. Semoga Allah Swt menggolongkan kita termasuk orang-orang yang kembali kepada fitrah, termasuk orang yang berhasil meraih derajat taqwa.”
Idul fitri, kata Kiai Anwar Zahid, berarti kembali kepada kesucian jiwa, akal pikiran, dan hati. Setelah satu bulan lamanya kita menjalani Madrasah Ramadhan, kita dilatih, ditempa, diharapkan kita benar-benar kembali fitrah, bukan sekedar berlebaran. Bukan berarti seluruh ibadah lepas tanpa bekas. Bukan juga Ibadah selesai tanpa membawa nilai. Bukan pula sekedar halal bihalal yang merupakan tradisi turun-temurun tanpa dibalut dengan syariat.
“Ini benar-benar menjadi Syawwal, yang artinya berkembang dan meningkat. Pelajaran Ramadhan harus betul-betul membawa atsar (bekas yang mendalam) pada kita untuk terus melakukan evaluasi diri menuju perbaikan. Mudah-mudahan Ramadhan bisa menjadi pelajaran berharga buat kita agar kita terus menjadi pribadi yang selalu meningkat lebih baik. Jadikan hari-hari kita sebagai Ramadhan, Insya Allah kita akan menjadi pribadi yang lebih baik,” tegas Kiai Anwar Zahid.
Kiai Anwar Zahid lahir di Bojonegoro, 11 Maret 1974. Selain keliling berdakwah di berbagai pelosok Nusantara, beliau juga menjadi Pengasuh Pondok Pesantren Sabilun Jannah Bojonegoro yang menggratiskan biaya sehari-hari untuk para santrinya.
Tahun 1988, Kiai Anwar Zahid mengaji di Pesantren Langitan Tuban dibawah asuhan KH Abdullah Faqih. Selain belajar agama dengan tekun, Kiai Anwar Zahid sudah mulai melatih bakat dakwahnya sejak di Pesantren Langitan ini. Bakatnya sudah dikenal di kalangan para santri saat itu.
Setelah dari Langitan, Kiai Anwar Zahid mendapatkan restu Kiai Abdullah Faqih untuk melanjutkan belajarnya di pesantren “APTQ” Sampurnan Bungah Gresik. Kiai Anwar Zahid kemudian memperdalam ilmu dalam bidang Al-Quran dan juga hafalannya. Ia digembleng dengan pemahaman Al Quran secara mendalam baik dari segi pelafalan, hafalan, dan tafsir.
Kini, Kiai Anwar Zahid mengelola Pondok Pesantren Sabilun Najah Bojonegoro yang terdapat jenjang pendidikan MTs dan MA. Para santriyang ingin mengemban ilmu di sini seluruh biaya sehari-hari ditanggung penuh oleh pihak pondok alias gratis.
Demikian pesan Kiai Anwar Zahid: Berlebaran Jangan Sampai Lepas Nilai Ramadhan.
(abu umar/bangkitmedia.com)