Khutbah Jum’at tentang Maulid Nabi Muhammad SAW

Khutbah Jum'at tentang Maulid Nabi Muhammad SAW

Khutbah Jum’at tentang Maulid Nabi Muhammad SAW.

Khutbah Jum’at ini ditulis oleh Ustadz Fatkhul Anas, dai muda NU asal Kebumen dan juga alumni Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لله الَذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ وَهَدَانَا إلَى صِرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ صِرَاطِ الَذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَاالضَالِّيْنَ اَشْهَدُ اَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ اَلْمَالِكُ الْحقُّ الْمُبِيْنُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًارَسُوْلُ الله صَادِقُ الْوَعْدِ الْاَمِيْنِ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا محمدٍ فِى الْاَوَّلِيْنَ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا محمدٍ فِى اْلاَخِرِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوااللهَ تَعَالَى حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ وَاَخْلِصُوْا لَهُ الْعِبَادَةَ فَقَدْ اَفْلَحَ مَنْ اَخْلَصَ اَعْمَالَهُ لِهَِّى قال الله تعالى : قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Hadirin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah.

Pada kesempatan kali ini, tema khutbah yang akan kami bahas adalah memaknai peringatan Maulid Muhammad saw. Setiap tahun pada bulan Rabiul Awal tepatnya pada tanggal 12, kita semua tentu memperingati maulid Nabi Muhammad saw.

Dalam bahasa Arab, kata maulid berasal dari akar kata wa-la-da yang artinya lahir, yang melahirkan disebut walidah, dan yang dilahirkan disebut maulud, sedangkan sang ayah dari bayi itu disebut walid. Dalam kata maulid tercakup pengertian terjadinya waktu kelahiran. Oleh karena itu, kata maulid dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai ‘hari kelahiran’. Maka istilah Maulid Nabi Muhammad saw diartikan sebagai hari kelahiran Nabi Muhammad saw.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Allah swt mengirimkan Nabi saw ke dunia untuk memberikan pengajaran kepada umat manusia tentang cara penghidupan yang baik. Tentunya kita akan bertanya kepada diri kita masing-masing, apakah maulid Nabi perlu untuk diperingati? Apakah memperingatinya cukup dengan adanya kalender berwarna merah sehingga kita bisa berlibur?

Untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut,kita perlu menghayati kehidupan Rasulullah, sebagaimana digambarkan Allah dalam firman-nya surah Al-Ahzab [33] ayat 21,

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Q.S. Al-Ahzab [33]: 21)

Dalam kesempatan khutbah yang singkat ini, ada beberapa hal yang patut kami sampaikan terkait dengan kisah-kisah Nabi Muhammad saw, yang sekiranya dapat kita jadikan suri teladan bagi kita semua.

Nabi saw mengajarkan agar para pengikutnya menjalin pertalian keluarga yang baik. Nabi saw sangat menghormati orangtuanya. Beliau bahkan mengatakan, surga berada di bawah telapak kaki ibu dan kesenangan Allah di dalam kesengan orangtua.

Oleh karena itu, beliau meyakinkan siapa pun yang memperlakuan otangtua, ayah dan ibu secara baik, makai a berhak mendapatkan surga. Nabi juga mengingatkan kepentingan yang paling utama dalam kehidupan sehari-hari adalah menjalin pertalian di dalam keluarga.

Nabi Muhamad saw berpesan kepada para pengikutnya untuk mencari ilmu karena mencari ilmu adalah tugas setiap muslim. Ilmu dapat membimbing kita kepada jalan kebahagiaan. Jika kita terus mencari ilmu, Allah swt akan menunjukkan jalan yang benar dalam kehdupan kita. Tatkala Nabi Muhammad saw berusia 25 tahun, beliau memiliki reputasi tentang kejujurannya. Di kalangan orang-orang Quraisy, beliau dikenal sebagai orang yang paling berani dan sopan. Nabi saw juga seorang tetangga yang baik, toleran dan selalu dapat dipercaya.

Beliau selalu berupaya menjauhkan diri dari perkelahian dan percekcokan, juga tidak pernah menggunakan Bahasa cacian atau makian. Nabi Muhammad saw mengajak para pengikutnya untuk selalu berbicara kebenaran karena hal itu akan membawa kebaikan.

Nabi Muhammad saw juga suka mengingatkan pengikutnya untuk menjauhi orang yang gemar berdusta karena dusta akan membawa pada kejahatan. Beliau memiliki kekuatan karakter, dicerminkan dalam kesabaran dan toleransi. Nabi Muhammad saw merupakan sosok yang selalu menolak berbagai hal yang dapat membangkitkan amarah.

Beliau tetap berlaku baik dan dermawan sekalipun kepada seorang yang pernah menyakitinya. Nabi Muhammad saw jauh dari sifat sombong atau membanggakan diri, beliau tetap sederhana dan rendah hati. Tentunya masih banyak lagi contoh akhlak Nabi saw yang tidak dapat kita sampaikan dalam waktu yang singkat ini.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Setelah kita sama-sama menghayati sejarah Nabi Muhammad saw yang terus kita bacakan dalam peringatan maulid Nabi Muhammad saw, dapat dimaknai bahwa Allah swt menginginkan Nabi saw menjadi suri teladan bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, Allah menakdirkan Nabi Muhammad saw untuk duduk seperti umat manusia pada umumnya, memiliki keluarga, bekerja untuk memenuhi kebutuhannya, dan saling berbagi kesenangan dan kesedihan di antara sesama manusia.

Perlu kita ketahui bahwa pada bulan Rabiul Awal banyak peristiwa penting yang terjadi selain kelahiran Nabi saw. Pada bulan ini, Nabi saw hijrah dan pada bulan itu pula Nabi saw wafat. Oleh karena itu, peringatan-peringatn pada bulan Rabiul Awal tidaklah semata-mata memperingati kelahiran Nabi saw, tetapi haruslah bersifat komprehensif, yaitu untuk dapat meneladani akhlak beliau sebagai manusia pilihan Allah swt.

Kelahiran beliau merupakan nikmat dan rahmat untuk manusia di seluruh dunia. Allah swt memerintahkan kepada semua hamba-Nya agar selalu mengingat segala karunia dan nikmat-Nya, baik yang dilimpahkan secara umum atau secara khusus kepada seseorang. Allah berfirman dalam surah Al-Anbiya’ [21] ayat 107,

وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَٰلَمِينَ

Arab-Latin: Wa mā arsalnāka illā raḥmatal lil-‘ālamīn

yang artinya “dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Q.S. Al-Anbiya’ [21]: 107)

Firman Allah berikutnya dalam surah Saba’ [34] ayat 28 mengatakan,

وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا كَآفَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

“Dan kami tidak mengutus kamu melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.” (Q.S Saba’ [34]: 28)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Dengan demikian, peringatan maulid Nabi Muhammad saw dapat dimaknai dalam tiga hal.

Pertama, kelahiran beliau merupakan nikmat dan rahmat tak terhingga bagi seluruh umat manusia di dunia.

Kedua, wafatnya Rasulullah saw harus dapat menyadarkan kita bahwa tidak ada yang kekal selain Allah swt. Kita hidup di dunia ini bersifat sementara, karena itu pada saatnya nanti akan dipanggil oleh Allah swt untuk meneruskan hidup di alam abadi, di akhirat nanti.

Ketiga, Islam memerintahkan umatnya untuk mempersiapkan diri dengan bekal yang cukup untuk kehidupan yang tak tebatas. Allah swt menjelaskan Kembali tentang kehidupan di dunia dengan firman-Nya dalam surah Al-Hadid [57] ayat 20,

ٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَوْلَٰدِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ ٱلْكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَٰمًا ۖ وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنٌ ۚ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan, dan bermegah-megah di antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, sepeti hujan yang tanaman-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Q.S Al-Hadid [57]: 20)

Demikianlah khutbah Jum’at kali ini. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat fi dunya ilal akhirat dhahiran wa batinan. Amin.

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu bershalawat dan menjalankan sunnah Rasulullah sebagai bukti cinta kita. Dan kita semua akan mendapatkan cinta dan syafaat dari beliau Rasulullah Muhammad SAW, amiin ya Rabbal ‘alamin.

اعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم وَالْعَصْرِ. إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ.  إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ  بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْاَنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنَا وَاِيَّاكُمْ بِالْاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ فَاسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II: Khutbah Jum’at tentang Maulid Nabi Muhammad SAW.

اَلْحَمْدُ لله حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ. اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ وَ كَفَرَ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ وَ حَبِيْبُهُ وَ خَلِيْلُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ وَ الْبَشَرِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَ سَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.

اَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ الله اِتَّقُوْا الله وَاعْلَمُوْا اَنَّ الله يُحِبُّ مَكَارِمَ الْأُمُوْرِ وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.قال الله تعالى فى القران الكريم اعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَ سَلَّمْتَ وَ بَارَكْتَ عَلَى سيدنا اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى اَلِ سيدنا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ وَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ وَ قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا وَ هَبْلَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا لَا تَجْعَلْ فِى قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ اَمَنُوْا رَبَّنَا اِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا هَبْلَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَ ذُرِّيَّتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَ اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا. رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَ الله! اِنَّ الله يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الْإِحْسَانِ وَ اِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَ يَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَ الْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَّكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا الله الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَ اشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَ لَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ وَ اللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ .

Demikian Khutbah Jum’at tentang Maulid Nabi Muhammad SAW, semoga manfaat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *