Yogyakarta, Bangkitmedia.com.
Pada perhelatan Konferwil Fatayat NU DIY ke-XI, Ahad siang (26/2), Khotimatul Husna terpilih secara aklamasi menjadi nakhoda PW Fatayat NU DIY lima tahun ke depan. Lima kepengurusan Fatayat NU, yakni Bantul, Sleman, Kulonprogo, Kota, dan Gunungkidul sepakat mengangkat Khotimatul Husna sebagai pimpinan.
Pengurus Wilayah Fatayat NU DIY yang memiliki satu suara juga menjatuhkan pilihannya kepada Khotimatul Husna. Dengan hasil tersebut, Khotimatul Husna diamanahi sebagai pemimpin PW Fatayat NU DIY periode 2017-2022.
“Sampai sekarang saya masih tidak percaya. Tapi saya harus menghargai dan mengapresiasi pilihan sahabat-sahabati Fatayat yang memilih saya. Saya hanya akan kuat kalau semua kader saling support dan bahu membahu berkhidmat di Fatayat. Fatayat NU DIY memiliki kader-kader yang hebat dan berkualitas dengan beragama potensi, sehingga saya merasa optimis untuk kemajuan Fatayat NU DIY,” ujar Khotimatul Husna setelah terpilih menjadi pimpinan.
Lima tahun ke depan, lanjut Khotim, saya memiliki harapan Fatayat NU DIY menjadi organisasi yang kuat dan memiliki kader perempuan muda yang tangguh dan mandiri.
“Untuk itu secara kelembagaan, saya ingin menata sistem manajemen yang lebih akuntabel dan transparan,” tegas Khotim.
Pada kempemimpinannya nanti, Khotim juga akan menggalakkan pengkaderan di tubuh Fatayat secara berjenjang dari tingkat dasar dan lanjutan dengan bersinergi bersama semua pengurus Fatayat di semua tingkatan.
“Sembari proses pengkaderan ini berjalan, maka kita bisa mengembangkan potensi kader di bidang-bidang yang lain seperti bidang ekonomi, sosial, seni dan lain sebagainya. Potensi ekonomi misalnya, diwadahi dan dikembangkan melalui koperasi Yalisa,” tambah Khotim.
Selain itu, kata Khotim, Fatayat juga tetap akan konsisten dengan isu-isu perempuan, anak dan juga lingkungan. Untuk itu, program terkait kedua isu itu tetap akan dilanjutkan dan ditingkatkan. Fatayat juga akan berperan dalam menangkal radikalisme melalui penguatan nilai-nilai aswaja dengan pelatihan khusus (workshop) yang dilakukan merata dan simultan di semua tingkatan.
“Membentuk Fordaf (Forum Daiyah Fatayat) secara resmi sebagai garda terdepan yang menyuarakan nilai aswaja dan islam rahmatan lil alamin,” tegasnya.
Khotim berharap, kepengurusan baru di bawah kepemimpinannya nanti menjadi kepengurusan yang solid.
“Saya harapkan kepengurusan baru nanti menjadi kepengurusan yang solid dengan mengakomodasi semua potensi SDM yang dimiliki Fatayat NU DIY, sehingga kita bisa bekerja sama dan berkhidmat dengan lebih baik,” tandasnya. (Nur Rokhim)