Kepergian KH Saiful Mujab pada Jumat, 2 Pebruari 2018, meninggalkan mendung duka yang mendalam. Bagi kaum muda NU, KH Saiful Mujab adalah inspirator dalam perjuangan di NU. Gerak langkah dan perjuangannya yang tidak mengenal lelah adalah wujud nyata amal sholih yang akan terus mengalir, khususnya mengalirkan inspirasi perjuangan bagi kaum muda. Bagaimanapun, kaum muda adalah penerus perjuangan di masa depan.
Demikian ditegaskan Khotimatul Husna, Ketua PW Fatayat NU DIY, ketika dihubungi bangkitmedia.com, di Jogjakarta (04/02). Mbak Khotim, panggilan akrabnya, merasa bahwa kaum muda NU kehilangan tokoh yang memiliki semangat berjuang yang luar biasa.
“Almarhum KH Saiful Mujab adalah salah satu tokoh yang membesarkan NU di Jogja. Jejak khidmatnya tak terlupakan dari ingatan kita bersama,” tegas Mbak Khotim yang sedang menyiapkan rangkaian Harlah Fatayat NU.
Para tokoh muda perempuan NU lainnya juga begitu terkesan dengan jejak hidup KH Saiful Mujab. Mereka merasakan KH Saiful Mujab sepanjang hayatnya begitu dekat dengan kaum muda, sehingga selalu ngayomi berbagai kegiatan yang diselenggarakan kaum muda.
“Jaman saya di Fatayat tahun 1995-1999, saat itu langganan hotel milik KH Saiful Mujab, yakni Hotel Istana dan Hotel Borobudur untuk melaksanakan pelatihan-pelatihan. Tentu saja itu dengan harga yang jauh dari normal. Selain kasih diskon, masih juga nyumbang cash. Insya Allah, amal jariyah beliau yang tak terkira buat NU akan mengantarkan ke surga,” sahut Wiwin Siti Aminah Rahmawati, akrab disapa Teh Wiwin, salah satu Pembina PW Fatayat NU DIY yang saat ini sedang studi doktoral di UIN Sunan Kalijaga.
“Beliau seorang bapak yang dermawan, mengayomi anak muda. Saat itu, saya masih aktif di IPPNU, juga waktu itu aktif di PPKB dan saat saya aktif di YKM, beliau selalu mensupport semua kegiatan yang kita lakukan. Sering banget menggunakan fasilitas hotel beliau,” tegas Dewi Yulaikah, salah satu Wakil Ketua PW Fatayat NU DIY.
Sedangkan tokoh Muslimat NU DIY, Ema Marhumah, menjelaskan bahwa KH Saiful Mujab adalah tokoh yang mengayomi, selalu memberikan solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi NU.
“Takziyah ke seorang tokoh NU, KH Saiful Mujab, mengingatkanku ketika menjadi Ketua Panitia Daerah Konggres Fatayat NU yang bersamaan dengan Muktamar NU di Krapyak, tahun 1989. Banyak nasehat yang diberikan beliau. Beliau juga selalu mengayomi dan yang tidak kalah penting selalu memberikan solusi dalam setiap masalah yang dihadapi oleh kami sebagai panitia hingga terselenggaranya Konggres Fatayat NU di Kaliurang dan terpilihnya Mbak Sri Mulyati (kini sudah jadi doktor) sebagai Ketua Fatayat NU Pusat,” tulis Ibu Ema yang juga Dosen UIN Sunan Kalijaga di akun facebook-nya.
KH Saiful Mujab dimakamkan di Pemakaman Sorowajan Krakyak Wetan pada Sabtu, 3 Pebruari 2018, jam 14.30. Di Pemakaman Sorowajan ini juga ada makam KH Zainal Abidin Munawwir dan KH Sofwan Helmy. (md)