KH. Maimoen Zubair: Alam Kubur itu Lebih Panjang Daripada Alam Dunia

Kiai Chalwani

Pada acara peringatan 40 hari Mbah Maimoen Zubair yang digelar Sabtu (14/9/2019) malam, KH. Achmad Chalwani memberikan tausiyah di hadapan para jamaah yang hadir. Mengutip Mbah Moen, Kiai Chalwani mengatakan bahwa alam kubur lebih panjang daripada alam dunia.

“Saya sering mengikuti pengajian Mbah Moen. Mbah Moen sering dawuh, alam kubur itu lebih pajang daripada alam dunia. Sehari di alam kubur sama dengan 1000 hari di alam dunia. Maka dari itu kita hidup di dunia ini hanya untuk beribadah, ngaji dan bekerja. Orang meninggal itu dapat melihat orang yang masih hidup,” ungkap Kiai Chalwani.

Nabi bersabda, lanjut Kiai Chalwani, amal manusia yang hidup itu terlihat oleh saudara-saudara kita yang sudah meninggal.

“Malam ini, Mbah Maimoen juga melihat kita hadir di sini. Ketika orang yang meninggal mengetahui amal orang yang masih hidup kok amal baik, maka akan merasa sangat senang di alam kubur. Malam ini yang paling bahagia adalah Mbah Maimoen,” kata Kiai Chalwani yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren an-Nawawi, Berjan, Gebang, Purworejo.

Tetapi, lanjut Kiai Chalwani, ketika orang yang meninggal melihat amal yang kurang baik, orang yang meninggal akan berdo’a kepada Allah.

“Ya Allah anak cucu saya yang ibadahnya belum baik jangan di ambil nyawanya terlebih dahulu, sebelum mendapatkan petunjuk dari-Mu,”

Kiai Chalwani lalu menjelaskan kalau orang meninggal saja masih mendoakan yang masih hidup. Kok ada orang yang masih hidup tidak mau mendoakan yang sudah minggal itu bagaimana?

“Malah Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad pernah mengatakan, cara memperhatikan orang yang sudah meinggal kepada orang yang masih hidup itu lebih serius daripada orang yang masih hidup memperhatikan orang yang sudah meninggal. Apalagi orang yang meninggal alim seperti Mbah Maimoen, beliau bahkan tetap memperhatikan kita, tetap mendo’akan kita,” tandas Kiai Chalwani. (Yayan/RN)

*Tulisan ini diolah dari ceramah Kiai Chalwani di peringatan 40 hari wafatnya KH. Maimoen Zubair. 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *