KH Aniq Muhammadun: Kita Harus Belajar dari Arab Saudi dan Iran

kiai aniq

KH M Aniq Muhammadun dalam Harlah NU ke 96 dan Istighatsah Kebangsaan di halaman PCNU Pati, Rabu Malam Kamis, 27 Maret 2019, menghimbau kepada warga NU untuk mempelajari sejarah supaya tidak terulang yang kedua kali.

Arab Saudi dulu adalah pusat Ahlussunnah Wal Jamaah. Ulama-ulama Nusantara seperti Imam Nawawi Banten, Syaikh Mahfudh Termas, Syaikh Hasyim Asy’ari, KH Abdul Wahab Hazbullah, dan KH Bisri Syansuri belajar di sana.

Namun saat Arab Saudi dikuasai oleh rezim Saud yang berkolaborasi dengan Muhammad bin Abdul Wahab (pendiri Wahabi), akhirnya madzhab resmi Arab Saudi berubah menjadi Wahabi sampai sekarang.

Negara Iran banyak lahir ulama-ulama besar yang menjadi referensi Ulama Ahlussunnah Wal Jamaah, namun Negara tersebut berubah menjadi pusat Syiah karena penguasanya condong kepada Syiah.

Maka, supaya Indonesia dengan NU dan MUHAMMADIYAH tetap menjadi poros Islam moderat yang Rahmatan Lil-Alamin yang mempunyai ciri Islam Nusantara-Berkemajuan, maka pemimpin bangsa ini harus sosok yang sudah teruji kadar Ahlussunnah Wal Jamaah, bukan sosok yang berpotensi membawa ideologi Wahabi yang tidak cocok dengan kultur masyarakat Indonesia.

Dawuh KH M Aniq Muhammadun sebagai sesepuh Ulama Kabupaten Pati Dan Jawa Tengah sudah seyogianya dipatuhi warga NU dalam rangka tegaknya Islam Ahlussunnah Wal Jamaah An Nahdliyyah.

Indonesia sebagai poros utama Islam moderat harus diperkuat supaya ke depan, Islam Indonesia menjadi poros kekuatan dunia.

Berkah Ikut Ulama, Amiin

Penulis: Jamal Ma’mur Asmani, Pati.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *