Ketua PWNU DIY Ajak ‘Grengsengke’ Ahad Wage

Bangkitmedia.com, YOGYA – Ketua PWNU DIY Dr HA Zuhdi Muhdi SH MHum mengajak semua jajaran di PWNI DIY dan PCNU se-DIY untuk aktif menghadiri Pengajian Rutin Ahad Wage di Aula PWNU DIY Jl. MT Haryono Nomor 40 Yogykarta. Sebab forum ini bukan sekedar majelis pengajian, tetapi juga sebagai ajang pembinaan keorganisasian.

“Saya mengajak untuk nggrengsengke pengajian Ahad Wage ini. Sebab majelis warisan PWNU sejak era kepemimpinan PWNU DIY era-era sebelumnya ini juga merupakan ajang pertemuan sesama pengurus PWNU DIY, antara pengurus PWNU DIY dengan pengurus PCNU se-DIY, juga ajang pertemuan antara PWNU DIY dengan jajaran lembaga-lembaga dan banom setiap selapan atau tiga puluh lima hari sekali,” ajak Ketua Tanfidziyah PWNU DIY ini.

Pada Pengajian Ahad Kliwon 30 November kemarin dimeriahkan acara diawali dengan penampilan hadroh Annahdliyyah binaan PWNU DIY. Kemudian dilanjutkan tahlil dipimpin oleh Wakil Katib Syuriah PWNU DIY, KH. Edy Mushoffa. Sedang Rais Syuriah PWNU DIY KH Mas’ud Masduki menyampaikan kajian kitab “Minal Mu’tamar Ilal Mu’tamar” karya KH M Hasyim Asy’ari, salah satu teks bersejarah dalam Nahdlatul Ulama. Kitab ini memuat pidato dan arahan Hadhratus Syaikh Hasyim Asy’ari pada berbagai muktamar NU, yang menekankan pentingnya menjaga ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah sebagai landasan organisasi dan keagamaan. Konsep Qonun Asasi, yang menjadi pedoman dasar warga NU, juga dibahas dalam kajian ini.

KHA Zuhdi Muhdlor mengaku sudah aktif menghadiri Pengajian Rutin Ahad Wage sejak PWNU DIY dipimpin KH Saeful Mujab. Tempatnya masih di Gedung PWNU DIY di Tompeyan Tegal Rejo. Bahkan dirinya mempunyai sejumlah rekaman pengajian dalam majelis tersebut. Antara lain pengajian yang disampaikan KH Taman Notosiswoyo, deklarator NU di Kulonprogo. Waktu deklarasi NU beliau bersama KH Wahab Hasbullah.

Pada kesempatan ini Dr. Zuhdi Muhdlor juga menginstruksikan kepada PCNU se-DIY untuk mengawasi toko-toko miras di DIY agar mematuhi Instruksi Gubernur Nomor 5 Tahun 2024 terkait penutupan, bahkan juga memberi instruksi yang sama ke MWC NU di wilayah masing-masing. PWNU juga akan memantau proses hukum yang kasus penusukan santri serta mengkaji peraturan perundangan yang berlaku terkait peredaran minuman keras.

Ketua PWNU DIY juga menginformasikan bahwa PBNU akan melakukan evaluasi kinerja terhadap PWNU dan PCNU se-DIY. Kira-kira dalam waktu tiga bulan mendatang PBNU akan menurunkan tim untuk melakukan verifikasi dan validasi lembaga sebagai langkah peningkatan kualitas organisasi. “Selama ini PWNU DIY sudah masuk Kategori A.Semoga nanti bisa mempertahankan predikat A. Karena itu para Ketua Lembaga dengan dikoordinir para wakil ketua yang membidangi untuk segera mempersiapkan diri, antara lain menyiapkan dokumen kegiatan selama ini,” pintanya. (Lutfi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *