Kenapa Sayyidah Zainab binti Imam Ali bin Abi Tholib Memilih Mesir?
Mesir merupakan negeri yang sangat istimewa di sisi Allah. Mesir disebutkan di dalam al Qur’an sebanyak lima kali sebagai simbol keagungan setelah Haromain dan juga Bait al Maqdis. Disana Allah berbicara dengan Nabi Musa (Gunung Sinai). Disana Nabi Muhammad turun dan sholat dua rakaat di tempat munajat di (Gunung Sinai) ketika peristiwa Isra’ Mi’raj. Mesirlah yang melindungi ahlul bait ketika para ahlul bait diporak porandakan saat itu.
عن عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم يقول: «إِذَا فَتَحَ اللهُ عَلَيْكُمْ مِصْرَ، فَاتَّخِذُوا فِيهَا جُنْدًا كَثِيفًا؛ فَذَلِكَ الْجُنْدُ خَيْرُ أَجْنَادِ الْأَرْضِ» فقال له أبو بكر: ولم يا رسول الله؟ قال: «لِأَنَّهُمْ وَأَزْوَاجَهُمْ فِي رِبَاطٍ إِلَى يَوْمٍ الْقِيَامَةِ».
Dari Sayyidina Umar bin Khattab bahwa dia telah mendengar Rasulullah saw bersabda: “Apabila Allah telah bukakan (taklukkan) Mesir untuk kalian setelahku, maka jadikanlah disana pasukan yang banyak karena pasukan disana adalah pasukan terbaik di muka bumi. Sayyidina Abu Bakar bertanya, “Kenapa demikian wahai Rasulullah?”. Rasulullah saw menjawab, “Karena mereka senantiasa dalam ribath (di jalan Allah) sampai hari kiamat”.
Guru kami Sayyid Usamah al Mansi pernah bercerita akan keutamaan Mesir dan penduduknya ketika ngaji hadist bersama beliau. Beliau menuturkan bahwasanya Mesir dan penduduknya sudah terkenal akan keramahan dan cintanya kepada siapa saja yang datang ke negaranya. Bahkan menganggap negerinya adalah negeri bersama. Tidak ada perbedaan antara pribumi dan non pribumi. Inilah Mesir, tanah kuno yang menyimpan berjuta keindahan sejarah di dalamnya.
Begitulah tingginya cinta masyarakat Mesir kepada sesama manusia, apalagi kepada keturunan Nabi Muhammad saw. Tidak diragukan lagi, cinta mereka sudah mendarah daging dan mengakar di dalam jiwa mereka. Mencintai ahlul beit adalah sisi ruhani bahkan kewajiban bagi masyarakat Mesir dan juga kita sebagai umat Islam.
Setelah peristiwa karbala yang banyak mensyahidkan ahlul bait, Sayyidah Zainab kembali ke Madinah Munawwarah. Ketika itu pemimpim Madinah yang bernama Umar bin Sa’id takut akan kondisi kala itu, dimana cinta masyarakat Madinah kepada Sayidah Zainab semakin bertambah. Ia takut akan terjadi balas dendam atas kematian saudaranya yaitu Imam Husein Ra. karena Sayyidah Zainab terkenal mempunyai pengaruh yang sangat besar di semua kawasan Madinah dari keilmuan dan akhlaknya yang mulia.
Akhirnya penguasa Madinah kala itu mengirimkan surat kepada Yazid atas keberatanya untuk menerima Sayyidah Zainab tinggal di Madinah.
Surat itu bertuliskan :
“Sesungguh keberadaanya (Zainab) diantara masyarakat Madinah akan menimbulkan mala petaka yang besar, dia seorang yang fasih nan cerdas. Dan dia juga para pengikutnya telah berencana untuk menuntut balas dendam atas kematian saudaranya Husein.”
Kemudian Yazid membalas surat tersebut :
” Keluarkanlah Zainab dari kota Madinah dan porak porandakanlah sisa keturunanya yang tertinggal dari segala penjuru bumi.”
Kemudian Umar bin Sa’id sebagai pemimpin Madinah kala itu meminta agar Sayidah Zainab keluar dari Madinah, terserah kemana saja tujuanya kecuali Makkah dan Madinah.
Dalam suatu acara, al Habib Ali al Jufri pernah bercerita akan keagungan Mesir beserta penduduknya dan besarnya cinta mereka kepada keturunan Rasulullah saw. Beliau menukil dari perkataan Sayyidna Ibnu Abbas Ra kepada Sayyidah Zainab Ra. :
يا بنت بنت رسول الله ارحلي إلى مصر، فإن فيها قوما يحبونكم لله ولقرابتكم لرسول الله صلى الله عليه وسلم.
“Wahai cucu Rasulullah saw. Pergilah ke Mesir, karena sungguh masyarakatnya sangat mencintaimu karena Allah dan juga mencintaimu karena kedudukanmu yang mulia disisi Rasulullah saw.”
Maulana Syeikh Zakiyuddin Ibrohim menyebutkan dalam risalahnya, bahwa alasan Sayyidah Zainab memilih Mesir sebagai tempat tujuanya dikarenakan Sayyidah Zainab telah mengetahui cinta warga Mesir dan pemimpinya kala itu yang sangat agung kepada ahlul bait.
Juga senada yang pernah diceritakan Maulana Syeikh Muhammad Muhanna akan alasan Sayyidah Zainab memilih Mesir, tidak lain karena cinta mereka yang sangat besar kepada ahlul bait. Bahkan beliau mengibaratkan, cinta yang ada dalam masyarakat Mesir sekarang kepada ahlul bait merupakan warisan turun temurun dari dahulu kala.
Kemudian beliau (Sayidah Zainab) memasuki Mesir di awal sya’ban tahun 61 H bersama rombongan yang menemaninya kala itu, diantaranya Sayyidah Fatimah, Sayyidah Sukainah dan juga para putera dari Imam Husein. Warga Mesir menyambut dengan kemeriahan dan kegembiraan akan datangnya cucu Baginda Nabi Muhammad Saw. Bahkan pemimpinya pun kala itu juga ikut menyambutnya yaitu Maslamah bin Makhlad al Anshori, kemudian beliau sendiri yang menyambutnya dan mengantarkanya dari kota Bilbis provinsi Syarqiyah menuju rumah yang telah disediakanya, sekarang rumah itu adalah masjid Sayyidah Zainab di Kairo Mesir.
Demikian Kenapa Sayyidah Zainab binti Imam Ali bin Abi Tholib Memilih Mesir?. Semoga Bermanfaat.
Penulis: Ade Rizal Kuncoro, Mahasiswa Al-Azhar Mesir.