Ada informasi, sebenarnya Prabowo dulu sempat setuju dengan tawaran menjadi wakil Jokowi dalam pilpres 2019. Tapi dalam politik tidak ada yang tidak mungkin, jika bisa menang dengan menjadi wakil Pak Jokowi kenapa harua mengambil resiko kalah jika mencalonkan sendiri?
Tapi apalah daya pak Prabowo “diancam” akan ditinggalkan Ibu Neno Warisman dkk. Jangankan Prabowo, Allah saja diancam akan ditinggalkan Neno Warisman. Akhirnya dengan berat hati Pak Prabowo mencalonkan sendiri seperti dulu dengan jaminan harus menang. Neno Warisman cs menjamin kemenangan dengan mengiblat pilgub DKI Ahok vs Anis.
Sekenarionya mendekati Pilpres akan sering dilakukan acara berjilid-jilid dengan nuansa agama, dan mengaitkan Jokowi dengan Ahok dan Penista Agama. Semua akan dikemas agar Jokowi kalah seperti Ahok. Diantara bukti adalah adanya statemen Habib Rizieq terhadap rezim Jokowi diisukan sebagai rezim pendukung penista agama. Issu ini merupakan issu strategis yang dilakukan pada saat pilgub DKI.
Memang benar kata Gus Dur bahwa Prabowo adalah orang iklhlas. Dalam hal ini Pak Prabowo dengan ikhlas mengikuti rencana mereka memakai issu agama, padahal menurut saya Pak Prabowo sampai detik ini masih yakin bakal kalah seperti 2014. Di sinilah keikhlasan Pak Prabowo yang dimanfaatkan Neno Warisman cs.
Penulis: KH Fajar Abdul Bashir, Pengasuh Pesantren Ar-Risalah Bantul.
