Kalkulasi Matematis Ramalan Yerusalem dalam Ayat Al-Qur’an

Kalkulasi Matematis Ramalan Yerusalem dalam Ayat Al-Qur'an

Kalkulasi Matematis Ramalan Yerusalem dalam Ayat Al-Qur’an.

Bukit Hittin, 3 Juli 1187 (24 Rabi’ Tsani 583 H) dini hari. Afdhal b. Salahuddin Al-Ayyubi bercerita: “Ketika Pasukan Salib terpukul mundur, aku berteriak: Kita menang! Tapi ayahku menepuk pundakku dan berkata: kita belum menang sampai tenda itu (Tenda Guy dari Lusignan) roboh! Tak lama kemudian tenda itu roboh.” Narasi ini dicatat dengan baik oleh Ibn Atsir dalam buku sejarah monumentalnya, Al-Kamil.

Keesokan harinya, orang-orang Muslim resmi menang. Yerusalem takluk setelah hampir sembilan puluh tahun dikuasai Tentara Salib. Yang segera dilakukan di musim panas kala itu bukanlah berteduh, melainkan mereka diperintahkan mencari sebuah kitab tafsir. Dicarilah ke seluruh pelosok negeri kitab itu. Sebuah salinan didapat. Ia segera dibawa ke Masjid Aqsha. Sang sultan naik ke mimbar dan segera membuka surat Ar-Rum serta tafsirnya: ghulibat al-Rum. Fi adna al-Ardh wa hum min ba’di ghalabihim sayaghlibun!

“Penyusun rahimahullah berkata,” sang Sultan membaca paragraf itu dengan keras. Seluruh prajurit terdiam. “Dari ayat ini bisa disimpulkan bahwa umat Islam merebut kembali Al-Quds setelah 7000 bulan ayat ini diturunkan.” Dan itu berarti 1 Jumadal Ula 583 H. Prediksi itu hanya meleset 6 hari! Pengarang tafsir itu sendiri bernama Ibn Barrajan, seorang sufi dari Sevilla. Ia meninggal sekitar 50 tahun lebih sebelum pembebasan Al-Quds.

Kejadian “kebetulan” dicatat oleh banyak sejarawan: Abu Syamah, Ibn Katsir, bahkan seorang hakim besar Ibn Zaki mengabadikannya dalam sebuah syair.

Sakhawi mengomentari “kebetulan” ini: “Yang dilakukan Ibn Barrajan bukanlah ilmu huruf (prediksi, perdukunan), tapi yang ia lakukan adalah mengkalkulasi indikasi matematis dari ayat Alquran. Ia diriwayatkan pernah berkata bahwa ia bisa memprediksi kapan turunnya Mahdi.”

***

Karena kurang puas dengan cetakan Tanbihul Afham, saya menyelidiki manuskrip kitab tsb. Dan memang betul, Ibn Barrajan memprediksi bahwa Yerusalem akan direbut dari Rum 7000 bulan setelah ayat ini diturunkan. Setelah menyampaikan hitungan matematis yang cukup rumit (rumit karena saya tak pandai berhitung), Ibn Barrajan menyatakan bahwa Yerusalem akan takluk pada 583 H. Ia sendiri menulis prediksi itu di tahun 522 H. Teori hitungan Ibn Barrajan ini dikenal dengan Dawair al-Taqdir, siklus nasib. Ia mendasarkannya sepenuhnya pada ayat Alquran. Masih banyak fragmen prediksi seperti ini di tafsir tsb. Mungkin kapan-kapan menarik diulas.

Penulis: Kholili Kholil.

*Demikian tentang Kalkulasi Matematis Ramalan Yerusalem dalam Ayat Al-Qur’an, semoga manfaat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *