Kaji Novel Orhan Pamuk, Pengurus PCINU Turki Raih Gelar Magister di Selcuk University

Turki, Bangkit Media– Perjuangan penuh kegigihan Bernando J. Sujibto, salah satu jajaran Pengurus Dewan Syuriah PCINU Turki, yang rela meninggalkan tanah air menuju Selcuk University, Turki, akhirnya berbuah manis. Tesis yang berjudul “Arena Sastra dalam Novel Museum Kepolosan” karya Orhan Pamuk, telah lolos uji.

Ujian tesis berlangsung di ruang Department Sociology di Selcuk University, Konya, Turki, Selasa (20/12/2016). Penguji terdiri dari 3 juri, yakni supervisor, dosen dari Universitas Selcuk, dan dosen dari kampus lain.

“Secara umum saya mencoba menelaah novel ini dengan teori sosiologi sastra yang dikembangkan oleh Pierre Bourdieu. Tesis saya bicara tentang capital, habitus dan arena di Istanbul. Dalam tesis tersebut tergambarkan Istanbul yang kelas elit, dengan berbagai macam cita rasa budaya borjuis,” papar pemuda asal Sumenep, Madura, tersebut, saat wawancara dengan tim Bangkitmedia via medsos.

“Jadi, tesis saya ini mendalami pola-pola borjuis dan relasinya dengan kehidupan sosial mereka. Studi saya ini tergolong baru di Turki dengan pendekatan literary field-nya Bourdieu,” lanjut Bernando.

“Pamuk terkenal dengan ciri khas tulisannya yang selalu berlatar keluarga kaya dan tokoh-tokohnya yang berpikiran Eropa, yang tidak lain itu sebenarnya keluarga Pamuk sendiri. Dan saya mendalami aspek-aspek relasi kapital dan struggle of field di Istanbul, berdasar novel The Museum of Innocence itu”, tandasnya.

Beje, panggilan akrabnya, memulai studi di Turki sejak tahun 2013. Motivasinya untuk belajar di Turki karena ia tertarik tentang kebudayaan dan kehidupan sosial disana. Sebagai pecinta sastra, rupanya ia juga sangat meminati sastra Turki, sehingga menambah motivasi. Terlebih karena ia sebelum ke Turki sudah mengenal Orhan Pamuk dan penulis lainnya.

Keaktifan Beje tidak sebatas dalam ruang kuliah saja, sebab pemuda Madura itu juga dalam beberapa kesempatan menjadi pembicara dalam kajian-kajian di PCINU Turki baik di level regional maupun internasional. Untuk mewadahi bacaan alternatif tentang Turki, ia dan teman-temannya mendirikan situs www.turkishspirits.org. Ia berharap agar situs tersebut bisa diakses secara luas di tanah air, sehingga memperkaya wawasan tentang Turki. (Anas)

 

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *