Islam Mulai Zaman Kenabian Sampai Sekarang
Dalam sebagian mauidhoh-nya, Syaikhona Maimoen Zubair menyebutkan tahapan Islam mulai zaman kenabian sampai saat ini. Beliau menjelaskan bahwa hal itu diisyaratkan dalam surat Al-Fath ayat 29 sebagai berikut:
1. Saat Nabi Muhammad lahir, tumbuh remaja, berkeluarga, kemudian diangkat menjadi Nabi dan Rosul di Kota Makkah, sampai menjelang hijrah (umur 53 tahun). Diisyaratkan dengan:
محمد رسول الله
2. Saat Nabi Muhammad hijroh dari Makkah ke Madinah, kemudian bertempat tinggal di Madinah dan berkumpulnya shohabat muhajirin dan anshor. Diisyaratkan dengan:
والذين معه
3. Saat Kekhilafahan yang dimulai oleh Abu Bakar, Umar, Ustman, dan Ali. Dan diteruskan pada kekhilafahan Bani Umayyah di Syam. Mereka menyebarluaskan islam dan menghalau pasukan musuh yang menghadang langkah penyebaran islam dan tampaknya kekuasaan dinasti kerajaan islam di Syam. Diisyaratkan dalam:
أشداء على الكفار
Ketiga tahap ini diisyaratkan dalam kitab Taurat dan disebutkan oleh Ka’b Al-Akhbar dan diriwayatkan kisahnya dalam kitab Maulid Al-Diba’ sebagai berikut:
مولده بمكة وهجرته بالمدينة وسلطانه بالشام
“Kelahirannya di Makkah, Hijrahnya di Madinah, dan Kerajaannya di Syam”.
4. Munculnya para imam ahli ijtihad, yang dipimpin oleh Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hanbal. Mereka adalah para ahli ilmu yang mempunyai simbol rahmat (belas kasih).
Simbol rahmat ini juga dikisahkan saat Nabi Musa bertemu dengan Nabi Khidlir. Hal itu disebutkan dalam Surat Al-Kahfi Ayat 65 sebagai berikut:
فوجدا عبدا من عبادنا آتيناه رحمة من عندنا وعلمناه من لدنا علما.
“Lalu mereka berdua (Nabi Musa dan Nabi Yusya’) bertemu dengan seorang hamba diantara hamba-hamba Kami (Nabi Khidlir), yang telah Kami berikan rahmat kepadanya dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan ilmu kepadanya dari sisi Kami”.
Begitu juga hadist yang dibuat pegangan oleh ahli ilmu dan disebut dengan “Hadist Musalsal Bil Awwaliyyah” adalah hadist yang menjelaskan tentang rahmat.
الراحمون يرحمهم الرحمن ارحموا من في الأرض يرحمكم من في السماء.
“Orang-orang yang memberi rahmat, maka mereka akan mendapatkan rahmat ALLOH. Rahmatilah orang-orang yang di bumi, niscaya kalian akan dirahmati orang-orang yang di langit”.
Pada masa ini diisyaratkan dengan:
رحماء بينهم
5. Kemunculan dan tampaknya para wali besar setelah imam Ghozali (tahun 500 H), yaitu Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani, Syekh Abil Hasan As-Syadhily, Syekh Bahauddin An-Naqsyabandi dan yang lain.
Mereka adalah orang-orang dekat dengan ALLOH, karena banyak ruku’ sujud mengharap anugrah dan Ridlo ALLOH.
Sujud adalah rukun sholat yang dalam keadaan itu seorang hamba sangat dekat dengan Tuhannya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim disebutkan bahwa:
أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد فأكثروا الدعاء.
“Seorang hamba berada dalam keadaan yang paling dekat dengan Tuhannya adalah di saat sujud. Oleh karena itu, perbanyaklah doa”.
Pada masa ini diisyaratkan oleh
تراهم ركعا سجدا يبتغون فضلا من الله ورضوانا
6. Daulah Turki, Eropa Timur, Kroasia, Serbia, dan Bosnia. Pada negara-negara ini hukum islam tidak berjalan, akan tetapi pada masa ini banyak masjid yang dibangun, sholat berjamaah yang dilaksanakan di masjid-masjid pun kelihatan.
Pada masa ini diisyaratkan dengan:
سيماهم في وجوههم من أثر السجود ذلك مثلهم في التورة
Disinilah Syaikhona Maimoen Zubair mewaqofkan bacaannya. Walaupun pada kata itu tidak ada tanda waqof, tetapi secara makna kalimat sudah sempurna.
Sholat jama’ah seperti yang tampak pada masa ini juga mengajarkan persatuan dan Kesatuan. Walaupun berbeda bangsa dan bahasa, dalam sholat tetap menggunakan satu bahasa yaitu bahasa Arab.
Begitu pula dimana pun tempat, tetap menghadap satu arah yaitu KA’BAH dan Menyembah Dzat yang satu.
Dalam sholat berjamaah, ma’mum yang berbeda-beda baik terdiri pria atau wanita, tua maupun muda tetap mengikuti satu imam sebagai pemimpin dan sang Imam tidak boleh didekte atau mengikuti orang lain.
Ketika imam melakukan suatu kesalahan dalam sholat, ma’mum harus mengingatkan imam dengan tata cara yang telah ditetapkan oleh syara’.
Barisan para ma’mum dalam berjamaah yang lurus dan rapi menunjukkan kebersamaan, kekuatan, persatuan dan kesatuan, seperti disebutkan dalam kitab Al-Dibaa’ bahwa barisan orang sholat berjamaah rapi seperti barisan tentara perang.
يصفون في الصلاة كصفوفهم في القتال
Dan sholat yang baik dan diterima, akan mengantarkan pemiliknya ke surga, tempat yang di dalamnya terdapat:
* Satu bahasa, karena percakapan ahli surga menggunakan bahasa arab.
* Satu bangsa sebagai orang beriman dan satu nusa.
* Satu tanah air, walaupun dalam tingkatan yang berbeda-beda tetapi tetap dalam satu istana yang disebut surga.
Setelah itu Syaikhona Maimoen Zubair melanjutkan qiro’ahnya pada kata:
ومثلهم في الإنجيل ….
7. Indonesia dan sekitarnya, setelah munculnya Israel. Proklamasi indonesia ada setelah perang dunia kedua dan munculnya Israel.
Hal ini disimbolkan dengan tanaman padi.
Padi yang aslinya hanya satu biji mempunyai anak tujuh tangkai dan setiap tangkai terdapat 100 biji. Berarti satu biji padi setelah ditanam dan dirawat akan menghasilkan tujuh ratus biji padi. Hal itu disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 261:
مثل الذين ينفقون أموالهم في سبيل الله كمثل حبة أنبتت سبع سنابل في كل سنبلة مائة حبة والله يضاعف لمن يشاء والله واسع عليم
Induk padi memelihara anaknya, menirakati anaknya sehingga anaknya kuat dan mampu berdiri sendiri, tidak bergantung kepada induknya. Sehingga anak-anaknya bisa berdikari, berdiri di atas kaki sendiri.
Begitu juga bangsa indonesia kalau sudah berdikari maka akan menjadi bangsa yang kuat, mandiri dan tidak bergantung kepada bangsa lain.
Pada masa ini diisyaratkan dengan:
ومثلهم في الإنجيل كزرع أخرج شطأه فآزره فاستغلظ فاستوى على سوقه يعجب الزراع ليغيض بهم الكفار
Bila telah memenuhi persyaratan ini, maka janji ALLOH pada akhir ayat dan surat akan terpenuhi.
وعد الله الذين آمنوا وعملوا الصالحات منهم مغغرة وأجرا عظيما
Semoga bermanfaat.
غفر الله له ونور ضريحه وجعل أعماله نورا يتلألأ قبره، واجمعنا معه في الجنة دار الفضل والإنعام في جوار خير الأنام صلى الله وسلم عليه وعلى آله وصحبه ما تعاقبت الليالي والأيام.
Ditulis pada malam Jum’at Kliwon, 27 Muharrom 1441 H/ 27 September 2019 M.
Kramatsari III Pekalongan Barat.
Demikian ulasan khusus terkait Islam Mulai Zaman Kenabian Sampai Sekarang. Semogabermanfaat. Amin
Penulis: Kanthongumur, santri Mbah Maimoen.