Inspirasi Seorang Subhan ZE dan Masa Depan PMII
Bagi warga santri, Nahdliyyin dan aktifis lintas organisasi, Subhan ZE merupakan sosok yang nyentrik. Ia tipikal pemimpin yang nyentrik, sekaligus pengkader kelas wahid. Banyak dikecam, tapi sekaligus dirindukan. Ini rindu yang tidak berat, Milea.
Sewaktu menyigi arsip-arsip lawas tentang Mister Subhan, saya memandangi sosok ini dengan takjub, sekaligus air mata menetes. Satu bundel besar arsip-arsip lawas dikirim seorang kawan karib dari koleksi di sebuah kampus ternama di Amerika. Saya yakin, koleksi arsip ini jarang ditemukan di perpus-perpus di Indonesia. Isu 1965 memang sensitif, serta arsip yang merekam peristiwa itu menjadi berkabut, susah diakses.
Saya mendapati kisah, bagaimana manuver-manuver Subhan yang cantik, tidak mudah ditebak lawan politiknya. Ia memiliki jaringan luas di dunia internasional. Aktifis sekaligus pemikir. Ahli strategi yang mampu mengeksekusi secara rapi. Ia mampu menempatkan diri di antara–hampir semua–aktifis muda pada zamannya.
Mengenai Subhan, tokoh penting CSIS, pak Jusuf Wanandi, memberi kesaksian bagaimana kiprahnya dalam pergulatan Indonesia pasca kemerdekaan. Subhan banyak bergaul dengan pemuda lintas komunitas dan agama. Ia rawat kader-kader PMII, HMI, hingga pemuda katolik. Melintas batas.
Saat ini, kita mengingat sosok Subhan sebagai referensi berorganisasi, rujukan pergerakan, cermin ber-PMII. Dalam rentang sejarah panjangnya, PMII telah melahirkan pemimpin2 nasional yang mumpuni dan teruji.
Tapi, di era kontestasi digital, di era citizen 4.0, tentu harus ada respon yang komprehensif dari kaderisasi PMII. Saya yakin, sahabat-sahabat PMII di semua tingkatan kaderisasi sudah memikirkan sekaligus memiliki roadmap implementasi. Berkah melimpah untuk sedulur sahabat PMII di seluruh jagad: dunia dan akhirat, masyhurun fis samaa’ wal ardh.
Semoga artikel Inspirasi Seorang Subhan ZE dan Masa Depan PMII ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin
simak artikel terkait Inspirasi Seorang Subhan ZE dan Masa Depan PMII di sini
kunjungi juga channel youtube kami di sini
Penulis: Munawir Aziz, PCI NU UK.
Editor: Anas Muslim