Innalillahi Gus Majid Kamil Maimoen Zubair Sarang Wafat

Innalillahi.. Gus Majid Kamil Maimoen Zubair Sarang Wafat

Innalillahi Gus Majid Kamil Maimoen Zubair Sarang Wafat

Kabar duka datang dari keluarga besar Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang Jawa Tengah. Putra ketiga KH Maimoen Zubair, yakni KH Majid Kamil Maimoen wafat pada Ahad, 12 Juli 2020 saat dirawat di RSUD dr R Soetrasno Rembang. Gus Majid, panggilan akrabnya, selain sebagai salah satu pengasuh Pesantren Al-Anwar Sarang juga menjadi Ketua DPRD Kabupaten Rembang. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.

Kabar wafatnya Gus Majid langsung disampaikan Wakil Bupati Rembang Bayu Andriyanto. Ia mendapatkan kabar wafatnya Gus Majid langsung dari Direktur RSUD Rembang, Agus Setyo Hadi.

Dikabarkan NU Online, almarhum mengembuskan napas terakhir sekira pukul 19.55 WIB. KH Majid Kamil MZ, tahun ini berusia 49 tahun. Gus Kamil lahir pada 20 Juni 1971 di Desa Karangmangu, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Gus Kamil merupakan putra keempat pasangan KH Maimoen Zubair dan Nyai Hj Masthi’ah binti KH Idris asal Cepu, Blora. Gus Kamil kecil tumbuh sebagaimana layaknya putra-putri Mbah Moen, merasakan gemblengan ilmu agama sejak belia.

Gus Majid Kamil Maimoen Zubair Sarang

Almarhum mulai dirawat di RSUD dr Soetrasno Rembang sejak empat hari yang lalu setelah mengalami gejala sesak nafas. Usai dilakukan rapid test dan swab, Ketua DPRD Rembang itu akhirnya diisolasi di ruang khusus. Selama perawatan, Gus Kamil sempat dikabarkan membaik.

KH Zainul Umam (Gus Umam), adik Kandung KH Bahaudin Nur Salim (Gus Baha), kepada NU Online membenarkan kabar tersebut. Hingga berita ini diturunkan, jenazah almarhum masih berada di RSUD Rembang.

“Ini saya masih berada di rumah sakit. Mengenai pemakaman, akan kita bahas dengan keluarga,” jelas Gus Umam.

Dalam catatan, Madrasah Ghazaliyah Syafi’iyyah (MGS) merupakan awal mula pengembaraan Gus Kamil di jagad keilmuan yang tak berujung. Santai dan ulet adalah kepribadian beliau, namun diiringi dengan kesungguhannya dalam belajar. Setelah menamatkan pendidikan di MGS pada tahun 1992, Gus Kamil dikirim ke Ma’had Darut Tauhid, Makkah Arab Saudi untuk menimba ilmu kepada Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki.

Di sana, ia mengaji, baik bersifat klasikal sampai sorogan kepada para ulama yang didatangkan ke Ma’had Darut Tauhid. Pada 2003, ia diizinkan pulang ke Sarang. Sepulang dari Makkah al-Mukarromah, ia menetap di Sarang dan mengajar di Pesantren Al-Anwar untuk membantu merealisasikan visi dan misi Mbah Moen, ayahandanya.

Hingga kini, Gus Kamil masih tercatat mengajar Ilmu Mushtholah Hadits.

Demikian Innalillahi Gus Majid Kamil Maimoen Zubair Sarang Wafat. Sedangkan Detik-detik pemakaman Gus Kamil Majid Maimoen Zubair, dilaksanakan dengan standar protokol kesehatan. Berikut ini rinciannya yang dihimpun redaksi.

Pukul 19.45, berita kabar duka, wafatnya Gus Kamil di RSUD dr. Soetrasno Rembang,

10 menit kemudian datang beberapa santri ke RSUD,. Gus Umam (adik Gus Baha), Haji Selamet Lasem, dan Gus Fairuz Bagel.

Pukul 21.00, mulai berdatangan para anggota dewan dan beberapa tokoh Rembang.

Pukul 22.00 ratusan santri sudah mulai datang dan tersebar di sekitar RSUD, beberapa masayikh Sarang juga sudah rawuh.

Pukul 23.00 WIB, jenazah Gus Kamil sudah selesai dimandikan dan dibawa ke tempat sholat janazah, terlihat Mbah Modin Pandean yang ikut merumat jenazah Gus Kamil.

Pukul 23.10, setelah jenazah siap di tempat sholat, beberapa santri duduk di depan jenazah mengumandangkan kalimah toyyibah dan surat Al Ikhlas, yang dipimpin oleh Gus Fairuz Bagel, dan diikuti oleh ratusan Zairin yang hadir di RSUD.
Bu Nyai Neng Muf terlihat tak kuasa menahan air mata.

Pukul 23.30 para keluarga ndalem sarang rawuh dengan APD lengkap, kemudian sholat jenazah di imami oleh Gus Ghofur.
Kemudian dilanjutkan dengan Tahlil dipimpin oleh Mbah Yai Ubab.

Pukul 12.00 jenazah dinaikan ke dalam ambulan, diangkat oleh 2 orang petugas dr RSUD, Kaji Selamet dan Gus Miftah.

Ambulan berisi driver dan co driver, Bu Nyai Neng Muf dan seorang santri duduk di belakang mendampingi jenazah.

Jenazah diberangkatkan menuju Sarang dengan iringan patwal dan puluhan mobil. Perjalanan lancar, beberapa mobil Polsek terlihat siaga di beberapa titik jalan pantura.

Sesampai Lasem disambut bacaan kalimah toyyibah dari pingir jalan oleh ratusan santri Lasem, tepatnya di depan pondok Alm KH Thoefur.

Pukul 00.45, mobil jenazah sampai di Pondok Al ANWAR Sarang, terlihat ribuan santri sudah berjajar rapi menyambut di pinggir jalan.

Pukul 01.00, mobil jenazah masuk di lingkungan pondok tepat di depan musholla pondok, kemudian dilaksanakan sholat jenazah oleh ribuan santri di imami oleh Gus Najih, dengan posisi jenazah masih di dalam mobil.

Pukul 01.15 Mobil kemudian keluar area pondok menuju pemakaman dengan diiringi tangisan para santri.
Mobil dikawal oleh puluhan snatri dan petugas pemakaman dengan APD lengkap,

Hanya orang tertentu yang dapat memasuki area pemakaman, dan itupun memakai APD.

Pukul 02.00 pemakaman selesai, dengan lancar tertib dan sesuai protokol kesehatan.

(Sumber: NU Online)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *