Ini Tawadlu’nya KH. Nurul Huda Djazuli Ploso Kepada Gus Kelik Krapyak

Ini Tawadlu'nya KH. Nurul Huda Djazuli Ploso Kepada Gus Kelik Krapyak

Ini Tawadlu’nya KH. Nurul Huda Djazuli Ploso Kepada Gus Kelik Krapyak

Suatu keberuntungan bagi saya bisa nyantri dengan Gus Kelik. Kalau tidak karena beliau, kemungkinan saya tidak paham pondok-pondok besar dan ulama-ulama besar tanah Jawa.

Beberapa kali saya “ndereke” beliau silaturrahmi dari mulai Pesantren Lasem, Lirboyo, Ploso, Assafiiyah, Sidogiri Pasuruan ,Malang, Surabaya, dan masih banyak lagi.

Ndereke sowan beliau kepada ulama-ulama besar, Romo KH. Idris Marzuki, KH. Nurul Huda Djazuli Ploso.

Ada hal yang menarik akan ketawadhu’an beliau-beliau.

Suatu saat beliau silaturrahmi ke Pesantren Ploso Kediri, ke rumah Mbah dah. Ketika Rombongan kami mau pamit, kami minta barokah doa beliau, ternyata beliau menolak, alasanya adalah ada Gus Kelik putra kiai besar Si Mbah Kiai Ali Maksum Krapyak Yogyakarta yang juga pernah menjabat Rois Am PBNU.

“Aku ra wani ndonga, wonten putranipun Kyai Ageng Mbah Ali Maksum” (Aku tidak berani berdoa, ada putranya Kiai Besar Mbah Ali Maksum).

Penulis: Kusnadi Husein, Alumni Pesantren Krapyak, tinggal di Cirebon.

_______________

Semoga artikel Ini Tawadlu’nya KH. Nurul Huda Djazuli Ploso Kepada Gus Kelik Krapyak ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..

BONUS ARTIKEL TAMBAHAN

Kisah Santri Bertemu Nabi Di Rumah Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki

Dikisahkan bahwa mayoritas ulama Makkah (sebagian besar wahabbi), tidak menyukai televisi. Bahkan dianggap sangat tabu. Hingga disuatu hari, ada seorang ustadz yang datang kekediaman abuya sayyid Muhammad bin Alawi al maliki guna bersilaturrahim.

Sesampainya dikediaman Sayyid Muhammad Al Maliki, ustadz ini terkejut!. Karena mendapati disalah satu ruangan kediaman Sayyid Muhammad terdapat televisi berukuran besar. Hati ustadz ini langsung kurang yakin, hatinya tidak mantap pada Sayyid Muhammad Al Maliki. Tapi karena ustadz ada tugas/kepentingan, maka ustadz ini menunggu Sayyid Muhammad yang masih beristirahat.

Ketika menunggu, ustadz ini tertidur. Dalam tidurnya dia bermimpi. Didalam mimpinya dia mendapati ada seseorang yang memakai jubah dan ber-imamah (surban di atas kepala) sedang menonton televisi. Wajah laki-laki tersebut tidak terlihat jelas karena duduknya membelakangi ustadz tersebut.
Lalu ada khadim laki-laki lewat. Ustadz inipun bertanya “Siapa laki-laki yang melihat televisi itu??”.
Khadim tersebut menjawab “Oh, laki-laki tersebut adalah Nabiyuna Muhammad Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bin Abdullah”.

Sang ustadz tersentak kaget hingga terbangun dari mimpinya!.

Dadanya bergemuruh. Lalu tak lama Sayyid Muhammad Bin Alawi Almaliki keluar dari kamar dan menemuinya.
Dan sang ustadz inipun meminta maaf kepada almukarram Sayyid Muhammad, karena hatinya sempat tidak mantap gara-gara mendapati di kediaman Beliau ada televisi. Subhanallah…

(Kisah ini diceritakan oleh almukarram KH. Moh. Hasan Saiful Islam – santri Sayyid Muhammad Bin Alawi Bin Abbas Bin Abdul Aziz Al Maliki Al Idrisi Al Hasani)

Penulis: Mukhlisin, penulis lepas dari kampung Ndekem, Kabupaten Pati Jawa Tengah

______________

Semoga artikel yang berjudul Kisah Santri Bertemu Nabi Di Rumah Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki ini memberikan manfaat dan keberkahan untuk kita semua amiinn..

simak artikel terkait Kisah Santri Bertemu Nabi Di Rumah Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki disini

kunjungi juga channel youtube kami tentang Kisah Santri Bertemu Nabi Di Rumah Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki di sini

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *