Ini Sikap Ketua ISNU Cirebon Terhadap Susunan Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin

kabinet jokowi

Apakah NU kecewa ?

Presiden sudah menentukan hak perogratifnya, tidak ada kader NU struktural yang masuk dalam jajaran kabinet Indonesia Maju. Lantas, apakah NU kecewa?

Tidak! NU tidak berorientasi pada kekuasaan. NU tetap akan istiqomah menjalankan visi politik kebangsaannya, yakni mengawal keutuhan bangsa dengan PBNU nya (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945).

Jadi, siapapun yang ditengarai akan merongrong keutuhan bangsa, sekalipun itu Megawati atau Jokowi, pasti akan berhadapan dengan NU. NU akan membikin hidup tidak tenang bagi orang-orang atau kelompok yang berorientasi pada kehancuran bangsa dan negara. Soal, kekuasaan adalah domain partai politik.

Oreintasi politik kebangsaan NU ini yang minim diketahui banyak orang. Kelompok-kelompok yang dalam politik kebangsaannya berseberangan dengan empat pilar bangsa kita, kebetulan di momentum Pemilu kemarin berada di barisan kubu Prabowo, menjadi target kelompok yang harus disadarkan. Karenanya, NU dipandang sebelah mata sebagai timses Jokowi. Padahal, NU hanya ingin meyakinkan bahwa tidak ada ruang untuk orang-orang yang berharap Indonesia hancur dan empat pilar bangsa kita kalang kabut.

Gerakan politik kebangsaan NU dalam momentum pemilu yang lalu jelas sangat menguntungkan orientasi politik kekuasaan Jokowi. Ia banyak dibantu kemenangannya oleh gerakan pengawalan ketat tentang keutuhan bangsa dan negara. Walaupun Jokowi tidak pernah berterimakasih pada gerakan kaum Nahdliyyin. NU tetap bersyukur, bangsa dan negara kita tidak porak-poranda hanya karena rebutan kekuasaan.

Kini, NU akan terus mengawasi kinerja pemerintah. Sekaligus bekerja bersama pemerintah jika itu bertujuan menguatkan bangsa dan negara. Sekali bikin gaduh dengan memakan uang rakyat, walaupun peran KPK sudah dikubur. Atau menjalankan pemerintahan dengan otoriter seperti zaman orba dulu, maka NU akan tetap mengawal hingga memastikan bahwa megara ini tidak dijalankan dengan seenaknya sendiri saja.

Penulis: Abdul Muiz Syaerozie, Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kab. Cirebon.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *