Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
SIDOARJO- Ketua UPZIS LAZISNU Ranting Kebonsari, H Nur Salim mengatakan, mencari kader Nahdlatul Ulama di tingkat ranting tidaklah mudah. Apalagi kader yang mempunyai jiwa militan dan pantang menyerah.
Akan tetapi kesulitan itu bisa diatasi oleh Ranting NU Kebonsari, Kecamatan Candi, Sidoarjo. Berbagai kesulitan yang dialaminya, mengantarkan NU Kebonsari dinobatkan sebagai ranting terbaik se-Jawa Timur, dalam ajang NU Jatim Award 2018.
“Mencari kader-kader penggerak NU yang militan, mempunyai semangat perjuangan yang pantang menyerah dan tidak patah semangat dalam mengemban amanah ummat tidaklah mudah, sangat sulit dan butuh waktu panjang. Ibarat mencari butiran emas di sungai yang bercampur lumpur pasir kotoran bahkan sampah,” kata H Salim , Kamis (12/7).
Menurutnya, di tingkat MWC tinggal ambil kader-kader dari ranting, di cabang tinggal ambil kader di MWC, dan seterusnya sampai ke tingkat PBNU.
Sudah selayaknya PCNU Sidoarjo memberikan penghargaan yang terbaik untuk Ranting NU Kebonsari, yang telah dirintis olehnya sehingga perubahan mindset, pola pikir dan arah perjuangan dari tahun 2011 melalui LAZ Masjid Al-Mubarak Kebonsari, tahun 2017 berubah LAZISNU ranting Kebonsari.
Dikatakan, tahun 2011-2018, pola perjuangannya tidak hanya mengurusi zakat fitrah, mulai menggarap zakat maal, infaq sedekah, santunan yatim piatu dhuafa. Dari situlah zakat fitrah dan maal yang ditasyarufkan ke asnaf yang berhak menerima.
“Khusus infaq sedekah, kita kembangkan untuk mendirikan panti asuhan pada tahun 2013, mendirikan klinik pada 2017. Tahun 2020 kami berencana mendirikan BMT, koperasi sembako pada 2023 dan lain sebagainya. Kami terus bergerak maju menyesuaikan kebutuhan zaman dan ummat,” ujarnya.
Salim menyatakan, tahun ini pihaknya membutuhkan mobil operasional untuk meningkatkan kinerja pelayanan, menopang kegiatan-kegiatan panti asuhan, klinik kesehatan, promosi UKM binaan ke daerah-daerah lain yang langsung diajak oleh Ketua LPNU PWNU Jatim.
“Kemarin kami bertemu di kantor PWNU, beliau tertarik dengan program UKM binaan telur asin dan akan membantu sinergi program dengan LPNU PWNU,” ujarnya.
Pihaknya juga berencana akan membuat buku sejarah perjuangan Ranting NU Kebonsari sampai menjadi yang terbaik se-Jatim. Yang nantinya diharapkan bisa membantu ranting-ranting lain untuk banyak belajar dan menginspirasi.
“Kami awalnya juga banyak belajar dari ranting-ranting lain yang maju dalam berbagai hal. Lalu kami coba praktekkan secara bertahap. Dan terima kasih atas segala bimbingannya sampai Ranting NU Kebonsari terpilih juara 1 tingkat propinsi. Insyaallah Ranting NU Kebonsari akan buat video perjalanan menuju ranting NU terbaik se-Jatim dalam ajang NU Award 2018. Mudah-mudahan mengispirasi ranting NU lainnya,” pungkasnya. (Moh Kholidun/Muiz). Sumber: NU Online