Ini Pesan Kakanwil Lutfi Hamid Kepada Jemaah Haji DIY

Kakanwil DIY

Berita NU, BANGKITMEDIA.COM

YOGYAKARTA–Jemaah haji DIY tergabung dalam 9 kelompok terbang (kloter) yakni 21-29 SOC. Menurut rencana kloter 21-SOC (Sleman) akan masuk Asrama Haji Donohudan Boyolali pada 22 Juli 2018 Pukul 08.00 WIB dan terbang ke Tanah Suci pada 23 Juli 2018 Pukul 05.55 WIB. Sementara kloter terakhir asal DIY, Kloter 29-SOC (Kulon Progo) akan masuk asrama haji pada 25 Juli 2018 Pukul 08.00 WIB dan terbang pada 26 Juli 2018 Pukul 05.30 WIB.

Kakanwil Kemenag DIY Muhammad Lutfi Hamid berpesan kepada seluruh jemaah agar memahami seluruh manasik haji.

Bacaan Lainnya

“Jemaah haji sebelum berangkat harus memastikan mengetahui manasik haji,” tandas Kakanwil di ruang kerjanya, Rabu (11/07). Bagi jemaah yang belum memahami manasik, Kemenag telah menyiapkan pembimbing ibadah haji di kloter ataupun di sektor. “Jika belum paham jangan sungkan bertanya,” imbuhnya.

Kedua, pihaknya sangat berharap para jemaah dapat menjaga komunikasi baik dengan tetangga. “Bagaimanapun juga, jemaah akan meninggalkan rumah selama 40 hari,” ungkap Lutfi. Untuk menumbuhkan sensitivitas sosial, menurutnya, perlu bantuan tetangga membantu mengawasi lingkungan sekitar.

“Maka acara pamitan haji sebenarnya bukan riya’, tetapi memang perlu dilakukan untuk menumbuhkan sensivitas sosial tersebut,” urai mantan Kakankemenag Sleman itu.

Ketiga, ia juga ingatkan agar jemaah menjaga kesehatan, baik sebelum maupun selama berada di Tanah Suci. “Diperbanyak minum dan mengkonsumsi buah-buahan,” ingatnya. “Salah satu hikmah sering berjamaah sholat ke Masjidil Haram ataupun Masjid Nabawi adalah melancarkan sirkulasi darah dan nutrisi makanan serta metabolisme tubuh,” urainya lagi.

Keempat kepada jemaah haji juga diingatkan jika ada kekurangan fasilitas atau pelayanan jangan curhat via media sosial. “Sampaikan keluhan kepada petugas, jangan malah diumbar via medsos yang notabene tidak dapat membantu jemaah,” tegas Kakanwil.

Terakhir, kelima, setelah pulang dari haji tetaplah menjadi umat Islam Indonesia. “Artinya, harus disadari bahwa budaya dan cara pandang keagamaan di Arab Saudi bukanlah kebenaran mutlak,” ujarnya seraya menambahkan Islam sebagai rahmatan lil alamin punya karakter beragam di belahan dunia.

Di samping itu, Lutfi juga berpesan agar menjadikan ibadah haji sebagai upaya membangun akhlakul karimah. “Bukan untuk kesombongan baik pribadi atau golongan termasuk kesombongan kelompok bimbingan,” pungkasnya.

Pada tahun ini DIY akan memberangkatkan 3.192 jemaah ditambah 45 orang petugas. Selamat menunaikan ibadah haji di Tanah Suci dan menjadi tamu-tamu Allah. Labbaik allahumma labbaik….(bap)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *