Ini Amalan Biasa yang Dicatat Sebagai Ibadah oleh Allah SWT

Kapan Waktu yang Paling Tepat Untuk I’tikaf

Ora Ibadah tapi Ibadah. Saat ngaji dalam rutinan Ranting NU Candimulyo edisi 59 di Musala Riyadus Sholihin Sidobayan (27/12/2018), Wakil Rais Syuriyah PCNU Jombang, Kiai M Sholeh menjelaskan amalan biasa yang dicatat sebagai ibadah oleh Allah Ta’ala.

’’Allah berfirman kepada sebagian nabinya dari Bani Israil, siapa melakukan ini karena Allah, diganjar pahala seperti ibadah,’’ tuturnya.

Pertama, siapa yang diam karena Allah, maka dia dicatat seperti ibadah puasa. Puasa merupakan ibadah yang istimewa. Puasa mulai terbit fajar sadiq misalnya pukul 04.00 sampai Maghrib pukul 18.00. Maka selama 14 jam itu orang yang berpuasa terus dicatat ibadah. Termasuk ketika dia tidur sekalipun.

Jadi misalnya ada orang niat, hari ini saya akan diam karena Allah selama 10 jam, kecuali kalau ditanya orang. Maka selama diam itu dia terus diberi pahala seperti puasa.

Kedua, siapa yang menjaga badannya dari tindakan maksiat karena Allah, maka dia diberi pahala seperti ibadah salat. Misalnya diajak teman minum miras atau narkoba. Lalu dia menolak. Maka selama dia tidak minum tadi, diberi pahala seperti salat.

Kesandung, biasanya misuh. Lalu tidak misuh karena Allah, maka dia diberi ibadah seperti salat. Diajak bojo biasanya menolak kasar atau gampang marah. Lha kok mau berubah tidak lagi kasar dan tidak gampang marah, maka diberi pahala seperti salat. Kepada orang tua dan guru biasanya bandel, lha kok mau manut karena Allah. Maka diberi pahala seperti salat. Di medsos dan grup WA biasanya share-sher hoax dan ujaran kebencian, lha kok mau berhenti tidak lagi nge-share. Maka diberi pahala seperti sedang salat.

Kiai Sholeh lalu cerita Syekh Abu Syujak penyusun kitab Taqrib. Sampai usianya 160 tahun, penglihatan dan kakinya masih normal. Ketika ditanya kok bisa begitu? Beliau menjawab, sejak muda, mata dan kakinya beliau jaga tidak maksiat. Sehingga sampai tua, Allah pun menjaga mata dan kakinya.

Ya Allah jadikanlah kami seperti beliau…

Ini pas dengan hasil penelitian yang menemukan bahwa, anak muda yang gemar lihat porno dan onani, cenderung lebih cepat impoten. Karena kunamnya tidak dijaga dari maksiat kepada Allah, akhirnya oleh Allah kekuatan kunamnya dicabut lebih cepat.

Ketiga, menjaga hati tidak ingin diberi oleh manusia, diberi Allah pahala seperti sedekah.

Keempat, menghindari hal-hal yang menyakiti atau mengganggu orang Islam, diberi Allah pahala seperti jihad. Makanya Kiai Sholeh menyarankan, kalau tadarus Al-Quran di atas pukul 10 malam, jangan pakai speaker atas. Biar tidak mengganggu orang tidur. ’’Dalam Kitab Fathul Muin disebutkan, mengganggu orang tidur itu haram,’’ tegasnya.

Inilah sebabnya, Kiai Sholeh selalu berpesan agar jangan sampai dakwah dengan menyebarkan kebencian. Sebab ujaran kebencian yang kita ucapkan itu menyakiti orang lain. Lha menahan diri dari tidak menyakiti orang lain, diganjar Allah seperti jihad.

Ya Allah selamatkanlah kami dari orang-orang yang justru memahami bahwa jihad itu harus menyakiti orang lain…

Monggo rawuh rutinan edisi 60 di Musala Nurul Huda Jl Teratai Gang 1 Nglundo Utara Candimulyo Kamis (3/1/2019) bakda Isya. (Rojif)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *