Sahabat Wahyu namanya. Ia ingin jadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat. Ansor jadi pilihannya.
Masa lalu seseorang yang terkadang pernah berada di sebuah sisi gelap, namun tidak menutup kemungkinan untuk menemukan jalan terang baginya. Termasuk mendapat kesempatan untuk lebih mengenal agama dan bermanfaat untuk sesama.
Seperti yang dialami salah satu mantan preman ini, ia turut Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) Gerakan Pemuda Ansor yang dilaksanakan di PAC Banjarsari, Kota Surakarta, belum lama ini (23 Februari 2020).
GP Ansor, organisasi yang dia ikuti ini, diharapkan dapat menjadi salah satu wasilah bagi mereka, untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dan tak kalah penting berjuang dan bermanfaat untuk umat.
Sahabat Wahyu namanya. Meski hampir di sekujur tubuhnya dipenuhi tato tapi tidak menghalangi niatnya untuk ikut serta dalam PKD yang bertema “Revitalisasi Gerakan Mengoptimalkan Kader Militan” tersebut.
Menurut Wahyu, dengan cara seperti inilah (semoga) bisa memperbaiki diri dan menjadikan kehidupan yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
“Karena bisa berkumpul dengan orang-orang baik setiap harinya,” tuturnya. (M Ajie Najmuddin, Surakarta)