Ikuti Ngaji Pancasila, Santri al-Hikmah Semakin Cinta Indonesia

DSC_0029

Tangerang, Bangkit Media– Penghayatan dan pengamalan Pancasila sudah mulai menurun. Apalagi ada sebagian orang masih mempertentangkan antara agama dan Pancasila. Kegelisahan itu menjadi perhatian Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara.

“Melihat pentingnya pemahaman mengenai hubungan Pancasila dan Islam, maka kami berinisiatif untuk mengkaji Pancasila dari perspektif Islam,” demikian disampaikan H Muhammad Qostulani MA, Wakil I Bid. Akademik STISNU saat diwawancara disela acara Ngaji Pancasila di Aula Pondok Pesantren Al-Hikmah, Balaraja Kab. Tangerang, Rabu (22/2) siang.

Menurutnya, propaganda ingin memecah belah bangsa harus dilawan dengan penguatan keaswajaan dan kepancasilaan. Dengan pemahaman itu setiap orang akan tambah kuat rasa nasionalismenya.

“Sebagai generasi bangsa, santri wajib memiliki pengetahuan tentang Pancasila. Agar generasi selanjutnya memiliki pemahaman yang utuh tentang Agama dan Pancasila,” jelasnya.

Sekitar 120 santri putra-putri mendengarkan setiap materi yang disampaikan oleh para mahasiswa STISNU. Mereka diajak mengingat para perumus Pancasila. Para santri dengan semangat menyebutkan dari sila pertama sampai kelima dengan lancar.

Tidak cukup di situ, para santri diajak menelusuri sejarah Pancasila, kesesuaian Pancasila dengan Islam. Materi terakhir yang diberikan adalah tentang ke-NU-an, mulai dari pengurus, sampai filosofi lambang NU.

“Kita kenalkan NU kepada mereka. Agar mereka tahu apa itu NU. Siapa itu NU?. Selain mengaji, santri juga perlu dikenalkan dengan NU”, jelas Qustulani.

Salah satu santri, Musyarofatul fadilah, mengungkapkan bahwa dengan mengikuti Ngaji Pancasila dirinya jadi mengtahui kesesuain Pancasila dan Islam. “Saya jadi tahu kalau nilai-nilai Pancasila ada dalam al-Quran. Sebelumnya, saya nggak tahu,” komentar santri asal Pasar Kemis tersebut.

Begitu juga dengan pengakuan Naufal Qodhi, santri kelas XII Madrasah Aliyah al-Hikmah, yang merasa tambah cinta dengan negaranya.

“Setelah acara ini, saya sebagai santri jadi tambah cinta Indonesia,” jawabnya tegas.

Turut Hadir dalam Ngaji Pancasila itu KH Aliyudin Zen (Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah selaligus Murabbi Ruh STISNU), Wartawan senior dan Sastrawan Budi, Fahmi Irfani (Wakil II), Kepala Perpustakaan STISNU Ecep Ishak, dan dewan guru MA Al-Hikmah. (Suhendra)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *