Humor Terbaru Gus Dur: Atos vs Mencret

Humor Gus Dur Atos vs Mencret

Humor Terbaru Gus Dur: Atos vs Mencret

Bukan Gus Dur namanya kalau tidak bisa membuat orang lain terpingkal-pingkal. Pertengahan tahun 90-an, di Pesantren Bungah, Gresik, PWNU Jawa Timur mengadakan kegiatan. Di acara itu, Gus Dur diundang dan berbicara tentang kebinekaan Indonesia. Panjang lebar Gus Dur menerangkan keberagaman Indonesia, dari suku, agama, Bahasa, adat, dst. Tentu disertai dengan alasan dan dalil mengapa kita harus menghargai dan merawat keberagaman ini.

Sampailah saatnya Gus Dur memberikan contoh real kepada hadirin betapa kayanya negeri ini akan keragaman. Suatu saat, kata Gus Dur, ia bepergian dengan naik bis. Sesampainya di terminal Garut, rasa sakit perut karena ingin buang air besar sudah tak tertahankan lagi. Secepat kilat ia segera turun dan mencari toilet terdekat.

Baru enak-enaknya menunaikan hajat yang sudah lama tertahankan, pintu toilet terminal sudah digedor-gedor oleh orang lain yang sudah antri di luar. Segera Gus Dur merampungkan hajatnya. Setelah selesai, dibukalah pintu toilet. Di depan toilet, seorang lelaki dengan ekspresi muka yang juga sedang menahan BAB sudah menunggu. Berpapasan dengan Gus Dur, sebagai basa-basi sambil masuk ke toilet, lelaki itu menyapa Gus Dur dengan logat Sunda, “Atos, Mang?” Sejurus setelah pintu toilet tertutup, Gus Dur menjawab, “Atos ndasmu! Sudah tahu mencret kok dibilang atos!”

Dalam bahasa Sunda, atos berarti sudah selesai. Sedangkan dalam Bahasa Jawa, kata atos bermakna keras.

Penulis: Aska.

______________

Semoga artikel Humor Terbaru Gus Dur: Atos vs Mencret ini memberikan kebahagiaan untuk kita semua, amiin..

BONUS ARTIKEL

Kisah Santri Bertemu Nabi Di Rumah Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki

Dikisahkan bahwa mayoritas ulama Makkah (sebagian besar wahabbi), tidak menyukai televisi. Bahkan dianggap sangat tabu. Hingga disuatu hari, ada seorang ustadz yang datang kekediaman abuya sayyid Muhammad bin Alawi al maliki guna bersilaturrahim.

Sesampainya dikediaman Sayyid Muhammad Al Maliki, ustadz ini terkejut!. Karena mendapati disalah satu ruangan kediaman Sayyid Muhammad terdapat televisi berukuran besar. Hati ustadz ini langsung kurang yakin, hatinya tidak mantap pada Sayyid Muhammad Al Maliki. Tapi karena ustadz ada tugas/kepentingan, maka ustadz ini menunggu Sayyid Muhammad yang masih beristirahat.

Ketika menunggu, ustadz ini tertidur. Dalam tidurnya dia bermimpi. Didalam mimpinya dia mendapati ada seseorang yang memakai jubah dan ber-imamah (surban di atas kepala) sedang menonton televisi. Wajah laki-laki tersebut tidak terlihat jelas karena duduknya membelakangi ustadz tersebut.
Lalu ada khadim laki-laki lewat. Ustadz inipun bertanya “Siapa laki-laki yang melihat televisi itu??”.
Khadim tersebut menjawab “Oh, laki-laki tersebut adalah Nabiyuna Muhammad Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bin Abdullah”.

Sang ustadz tersentak kaget hingga terbangun dari mimpinya!.

Dadanya bergemuruh. Lalu tak lama Sayyid Muhammad Bin Alawi Almaliki keluar dari kamar dan menemuinya.
Dan sang ustadz inipun meminta maaf kepada almukarram Sayyid Muhammad, karena hatinya sempat tidak mantap gara-gara mendapati di kediaman Beliau ada televisi. Subhanallah…

(Kisah ini diceritakan oleh almukarram KH. Moh. Hasan Saiful Islam – santri Sayyid Muhammad Bin Alawi Bin Abbas Bin Abdul Aziz Al Maliki Al Idrisi Al Hasani)

Penulis: Mukhlisin, penulis lepas dari kampung Ndekem, Kabupaten Pati Jawa Tengah

______________

Semoga artikel yang berjudul Kisah Santri Bertemu Nabi Di Rumah Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki ini memberikan manfaat dan keberkahan untuk kita semua amiinn..

simak artikel terkait Kisah Santri Bertemu Nabi Di Rumah Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki disini

kunjungi juga channel youtube kami tentang Kisah Santri Bertemu Nabi Di Rumah Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki di sini

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *