Hukum Puasa Dalam Quran Serta Penjelasannya

Makna, Hukum, dan Ayat Puasa, Juga Asal-usul Nama Bulan Ramadhan

Hukum Puasa Dalam Quran Serta Penjelasannya

Dalam rangka memenuhi permintaan dan harapan beberapa teman dan saudara dari kalangan santri, warga Nahdhiyin dan teman-teman sejawat se almamater, untuk menulis edisi khusus di bulan Ramadhan. Kita dituntut untuk tetap melakukan kegiatan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan era digital ini.

Alhamdulillah cara ini sangat efektif untuk memenuhi permintaan ba’dhul ashdiqa’ atau bahkan aktsarun minal ashdiqa’ dengan menulis edisi khusus tentang shiyam Ramadhan yang saya beri titel: “Shiyam Ramadhan: Ahkamun wa Fadhailuh.”

Ini dikutib dari kitab asalnya “At-Taqriratus Sadidah fi Masa’ilil Mufidah” karya As-Sayyid Hasan bin Ahmad bin Muhammad Al-Kaff.

Tentu banyak hal mungkin ditemukan dalam tulisan ini. Mohon saran dan kritik konstruktif dari pembaca dengan harapan semoga bermanfaat bagi kita semua.

1. Hukum -hukum Puasa.

Definisi puasa

Puasa dalam pengertian etimologis adalah menahan diri secara umum, dari itu Allah berfirman tentang Sayyidatina Maryam:

إني نذرت للرحمن صوماً فلن اكلم اليوم إنسيا

“Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang Manusia pun pada hari ini.”

Yakni aku bernazar untuk diam, mencegah dan menahan diri untuk tidak berbicara.

Dan juga dipetik dari ucapan penyair yang menggambarkan medan pertempuran.

خَيْلٌ صِيَامٌ وخيلٌ غيرُ صائمةٍ *؛تحتَ العَجاج ، وأخرى تَعلُكُ اللُّجُما

Ada kuda yang berpuasa (tertahan tidak bergerak) sedangkan kuda yang lain tidak berpuasa, (bergerak) dibawah taburan debu dia meringkik dan yang lain mengunyah tali kekang.

Puasa secara terminologis syar’i adalah, menahan diri dari segala jenis makanan-minuman bermula dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari dengan niat yang khusus.

Asal hukum berpuasa adalah Firman Allah subhanahu wa ta’ala.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183).

Kapan puasa itu diwajibkan: puasa diwajibkan pada tahun kedua dari hijriyah pada bulan sya’ban, dan Baginda Nabi shallallahu alaihi wa sallam melaksanakan puasa sampai sembilan ramadhan, semuanya dengan hari-hari yang kurang, (maksudnya 29 hari) kecuali satu ramadhan yang dilaksanakan dengan hitungan hari yang sempurna (maksudnya 30 hari).

Bulan ramadhan: adalah bulan ke sembilan dari bulan-bulan arab, adalah bulan yang paling istimewa.

Dinamakan ramadhan, ada yang mengatakan karena, ketika orang arab hendak meletakkan dan hendak memberi nama-nama bulan, maka bulan ini bertepatan dengan cuaca yang sangat panas, oleh itu mereka namakan bulan ini dengan Bulan ramadhan, diambil dari kalimat “Ar-ramdha’ yang artinya sangat panas, dan ada yang mengatakan, dinamakan bulan ramadhan karena membakar semua dosa-dosa.

Sumber: Kitab At-Taqriratus Sadidah fi Masa’ilil mufidah karya As-Sayyid Hasan bin Ahmad bin Muhammad Al-kaff.

Demikian ulasan khusus terkait Hukum Puasa Dalam Quran Serta Penjelasannya. Semoga bermanfaat. Amin

Semoga Bermanfa’at. Amiinn Yaa Robbal ‘Alamin.

Pengasuh ngaji: KH Damanhuri, Rais Syuriah PCNU Bantul.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *